dewitani.net – Cara Menanam Sawo – Sawo merupakan tanaman bergetah dari jenis Achras Zapota, suku Sapotaceae. Pohon tanaman ini dapat tumbuh besar dan menjulang tinggi hingga mencapai ketinggian 15 hingga 20 meter. Tanaman yang buahnya beraroma khas ini sangat mudah untuk dibudidayakan, baik di lahan ataupun menggunakan media pot/polybag. Tanaman ini dapat berkembang baik dengan cukup sinar matahari, akan tetapi juga toleran terhadap kondisi teduh (ternaungi).
Klasifikasi Tanaman Sawo
Divisi : Spermatophyta (Tumbuhan berbiji)
Sub Divisi : Angiospermae (Berbiji tertutup)
Kelas : Dicotyledonae (Biji berkeping dua)
Ordo : Ebenales
Famili : Sapotaceae
Genus : Achras atau Manilkara
Spesies : Acrhras zapota. L sinonim dengan Manilkara achras
Syarat Tumbuh Tanaman Sawo
Iklim
- Tanaman sawo dapat tumbuh dengan baik di baerah tropis dan dapat hidup di daerah yang kering sekalipun. Sawo juga mudah beradaptasi pada berbagai perubahan suhu, akan tetapi suhu yang terlalu tinggi dapat merusak pertumbuhan sehingga akan menurunkan hasil dan kualitas buahnya.
- Tanaman ini akan lebih optimal jika dibudidayakan di daerah yang beriklim basah hingga kering.
- Tanaman sawo dapat tumbuh dan berkembang baik dengan cukup mendapatkan sinar matahari. Tetapi, toleran terhadap kondisi yang teduh (ternaungi).
- Tanaman sawo tetap dapat berkembang baik pada suhu antara 22-32 Celcius.
- Tanaman sawo menghendaki curah hujan yang ideal antara 1.250-2.500 mm per tahun dan tersebar merata sepanjang tahun.
- Sawo dapat tumbuh dengan baik sampai ketinggian 900 metet dpl.
Kondisi Tanah
- Jenis tanah yang baik untuk tanaman sawo ialah tanah lempung berpasir (latosol). Akan tetapi, hampir semua jenis tanah untuk pertanian cocok ditanami sawo.
- Sawo akan tumbuh optimal jika ditanam di tanah yang subur dan banyak mengandung humus atau bahan organik, tumbuh baik pada tanah aluvial, berpasir dan berlempung.
- Keasaman tanah (Ph) yang baik untuk pertumbuhan sawo berkisar 6-7.
Cara Menanam Sawo Dalam Pot
1. Pemilihan bibit
Bibit yang digunakan untuk bibit sebaiknya berasal dari cangkok atau sambung, karena bibit yang berasal dari biji cendrung lambat dalam menghasilkan buah. Pilihlah bibit yang sehat, ciri bibit yang sehat ialah daunya berwarna hijau segar dan mengembang sempurna, terbebas dari hama dan penyakit.
2. Menyiapkan Media Tanam
Siapkan pot yang terbuat dari drum bekas, plastik atau dari tong minyak yang memiliki ukuran besar, atau polybag besar yang memiliki ukuran diameter minimal 50 cm. Pot memang lebih baik dari polybag, pot bisa bertahan lebih lama karna memang lebih kuat, kemudian juga lebih gampang jika anda ingin memindah-mindahkan pohon jambunya.
Tetapi bagi pot yang berasal dari ember atau dari tong, jangan lupa untuk melubanginya terlebih dahulu karena memang belom ada lubangnya.
Polybag memang sedikit lebih gampang robek dibandingkan pot, apalagi jika kita tidak hati-hati dalam menggunakannya, namun polybag jauh lebih murah harganya dibandingkan dengan pot. Banyak dari petani jambu madu yang menggunakan polibag didalam berkebun sebab lebih ekonomis dan mudah didapati meskipun dalam jumlah besar.
3. Menyiapkan Pupuk Awal
Pupuk awal yang sering digunakan ialah berasal dari kotoran unggas dan hewan ternak seperti kambing dan sapi.
4. Menyiapkan Tanah
Tanah yang digunakan adalah tanah yang gembur artinya tanah humus, tanah hitam atau tanah yang sehat, Tanah humus biasanya mudah dijumpai pada pedagang yang menjual tanaman bunga. Atau tanah hitam dibelakang rumah kita, termasuk tanah bakaran yang sudah lama yang sudah menjadi tanah.
5. Menyiapkan Sekam Padi/ Serabut kelapa
Sekam padi, yaitu kulit padi yang telah terpisah dari padinya sewaktu selesai digiling. Sekam padi ini berfungsi untuk merenggangkan tanah. Hal ini dilakukan supaya akar pohon Sawo dapat mudah untuk berkembang, artinya pohon-nya juga akan cepat tumbuh besar dan subur.
Selain menggunakan sekam padi Anda Juga dapat menggunakan serabut kelapa.
Setelah menyiapkan bahan-bahan yang diperlukan dalam menanam tanaman Kedondong maka selanjutnya yang perlu kita ketahui adalah cara menanamnya, yaitu sebagai berikut :
- Langkah pertama dalam menanam Sawo di dalam pot ialah mencampurkan terlebih dahulu tanah, kompos dan sekam padi, dengan perbandingan 5 : 3 : 2. kemudian aduk hingga tercampur merata.
- Sebelum memasukkan tanah ke dalam pot, terlebih dahulu masukkan pecahan genteng atau pecahan bata kedalam pot agar apabila pot kelebihan air ketika penyiraman akan cepat keluar dari dasar pot.
- Setelah itu, masukkan tanah campuran tersebut ke dalam pot atau polybag dengan ketinggian 5 cm dari bibir pot. Akan tetapi apabila bibit yang ingin Anda tanam sudah besar maka tidak perlu lagi ditambah tanah dibawahnya, hal ini dilakukan agar pot atau polybag yang menjadi medianya tidak terlalu penuh isinya. Ini bertujuan supaya ruang yang masih kosong di dalam polybag atau pot dapat ditambah dengan pupuk kompos pada bulan berikutnya secara bertahap.
- Setelah itu ambil bibit Sawo dan buka polybag-nya. Namun kita juga perlu hati-hati di dalam merobek polibetnya agar jangan sampai tanah pada polybag tersebut hancur, yang kemudian akan dapat menyebabkan kematian pada bibitnya.
- Masukkan bibit yang sudah dikoyak polybag-nya ke dalam pot atau polybag yang sudah diisi tanah. Kemudian penuhkan pot atau polybag dengan tanah yang sudah dicampur setinggi tanah yang ada pada bibit atau pohon sawo tersebut.
- Siram tanaman dengan air secukupnya hingga media tanam menjadi basah.
- Agar tanaman tidak goyah ketika tertiup angin, Anda dapat memasang ajir.
- Letakkan tanam Sawo di tempat yang teduh hingga muncul tunas-tunas baru, setelah itu Anda dapat memindahkan ke halaman yang terkena sinar matahari langsung.
Cara Menanam Sawo Di Lahan atau Pekarangan
Berikut ini panduan cara menanam Sawo di areal lahan :
- Pertama-tama bersihkan lahan dari sisa-sisa gulma atau rumput yang dapat mengganggu pertumbuhan Sawo
- Setelah itu, Gali lubang tanam Dengan ukuran 60 cm X 60 cm X 60 cm. Dengan jarak antar lubang 10 M hingga 12 M. Setiap lubangnya diberi pupuk kandang atau kompos sebanyak 5 – 10 kg.
- Taburi lubang dengan insektisida (Furadan) untuk mencegah gangguan rayap atau semut dengan dosis 10 – 20 gram atau 1 – 2 sendok makan per lubang tanam.
- Setelah lubang siap, keluarkan bibit dari polibag secara hati-hati. Usahakan tanah di dalam polybg tidak buyar atau pecah. Caranya, sobek polibag terlebih dahulu dengan menggunakan gunting atau pisau kemudian keluarkan secara hati-hati.
- Masukkan bibit ke dalam lubang tanam hingga batas leher akar. Kemudian timbun kembali dengan tanah bekas galian dan padatkan.
- Jika perlu, pasang ajir untuk mencegah batang bibit agar tumbuh tegak.
- Siram bibit hingga tanah menjadi basah.
Perawatan Tanaman Sawo
Agar tumbuh subur, sehat, dan rajin berbuah, tanaman sawo perlu memperoleh perawatan yang tepat. Oleh sebab itu, Anda perlu melakukan beberapa perawatan. Seperti berikut ini :
1. Penyiraman
Pada awal masa tanam penyiraman sangat perlu dilakukan. Karena sistem perakaran belum yang terlalu jauh. Dan jika sudah dewasa Anda hanya perlu melakukan penyiriman satu kali dalam sehari. Usahakan jangan sampai media tanam di dalam pot atau lahan tidak mengalami kekeringan .
2. Penyiangan dan Pendangiran
Setelah tanaman berumur 1-2 bulan setelah masa tanam. Anda perlu melakukan penyiangan untuk membersihkan rumput dan gulma yang dapat mengganggu pertumbuhan sawo. Adapun pendangiran pada pot hanya dilakukan apabila media dalam pot sudah tampak memadat.
3. Pemupukan
Lakukan pemupukan menggunakan pupuk kandang atau kompos setiap 6 bulan sekali. Untuk tanaman di pot berikan pupuk kandang sebanyak 3 kg per potnya. Sedangkan penanaman di lahan berikan pupuk sebanyak 15 kg per lubang tanamnya. Untuk pupuk kimia seperti Npk atau urea berikan satu sakali pada bulan pertama, kemudian selanjutnya berikan 3 bulan sekali.
4. Pemanenan
Pilihlah buah sawo yang sudah tua dan memiliki ukuran yang besar. Setelah dipetik, gosok permukaan kulit luar sawo menggunakan tangan atau kain, sikat. Hingga kulit ari menjadi halus. ciri buah sawo yang sudah dua jika sudah digosok akan berwarna coklat muda sedangkan yang masih mudah akan berwarna hijau. Setelah di gosok peram sawo hingga masak.
Pemeraman dilakukan di wadah tetutup, seperti ember, karung, dan lain sebagainnya. Pemeraman ini dilakukan dengan tujuan agar sawo dalam kondisi suhu yang sesuai untuk pematangan buah sawo. Sawo dapat matang dalam 2-2 hari setelah dipetik dari pohonnya. Buah sawo yang sudah matang dapat dilihat dari warna kulit yang mulai gelap dan kalau dipegang ditekan tersa empuk. Buah sawo yang matang beraroma khas, manis, dan mengandung banyak air.
5. Pengendalian Hama Dan Penyakit
Hama Lalat Buah
Ciri khusus jika buah sudah terserang hama ini ialah jika buah dibelah, akan terlihat larva lalat buah yang memakani daging buahnya dan lambat laun akan mudah busuk dan rontok dengan sendirinya.
Untuk pengendaliannya Lakukan penyemprotan menggunakan insektisida, seperti Agrothion 50 EC dengan dosisi 3 cc per liter air.
Lakukan pengasapan dengan membakar dedaunan di dekat pohon sawo. hal ini bertujuan agar dapat mengusir lalat buah .
Penyakit daun mengerut
Daun sawo tiba-tiba mengerut disebabkan oleh kutu Coccus virdis. Ciri tanaman sawo yang terserang kutu ini ialah, Daun muda dan ranting mengerut, pertumbuhannya tidak optimal, dan lambat laun akan layu hingga mengering, Dan muda dan ranting muda terdapat kutu.
Untuk pengendalianya lakukan penyemprotan dengan insektisida Diazinon 60 EC. dengan kompososi 2 cc per liter air. Lakukan penyemprotan langsung ke kutu-kutunya.
Demikianlah ulasan singakat mengenai cara menanam sawo didalam pot. Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi kita semua…