Yuk Lebih Mengenal Tanaman Jagung dan Macamnya

dewitani.net – Mengenal Tanaman Jagung – Jagung merupakan salah satu tanaman pangan penghasil karbohidrat terpenting di dunia, bersama dengan gandum dan beras. Bagi penduduk Amerika Tengah dan Selatan, jagung merupakan makanan pokok, seperti yang terjadi pada sebagian masyarakat di Afrika dan beberapa daerah di Indonesia.

Jagung Berasal Dari?

mengenal tanaman jagung asli Indonesia, dan berdasarkan sejarah, jagung pertama kali dipasarkan oleh penduduk Meksiko. Olmec dan Maya diketahui telah dibudidayakan di seluruh Amerika Tengah 10.000 tahun yang lalu dan akrab dengan berbagai teknik pemrosesan hasil. Teknologi ini dibawa ke Amerika Selatan (Ekuador) sekitar 7.000 tahun yang lalu, dan mencapai daerah pegunungan di Peru selatan 4.000 tahun yang lalu.

Selama periode inilah jagung berkembang yang beradaptasi dengan suhu yang lebih rendah di wilayah Andes. Sejak 2500 SM, tanaman ini sudah dikenal di berbagai belahan benua Amerika. Era kedatangan bangsa Eropa pada akhir abad ke-15 tampaknya telah membawa serta varietas jagung ke dunia kuno, baik ke Eropa maupun Asia. Perjalanan jagung ke Asia dipercepat dengan dibukanya jalur barat yang dipimpin oleh armada yang dipimpin oleh Ferdinand Magellan, melintasi Pasifik. Di tempat-tempat baru tersebut, jagung relatif mudah beradaptasi karena tanaman ini memiliki fenotipe yang sangat fleksibel.

Klasifikasi Jagung

Nama Ilmiah dari jagung yaitu Zea Mays. Berikut klasifikasi dalam sistem botani :

  • Kingdom : Plantae
  • Divisi : Spermatophyta
  • Subdivisi : Angiospermae
  • Kelas : Monocotyledoneae
  • Famili: Graminae
  • Genus: Zea
  • Spesies: Zea mays

Morfologi Tanaman Jagung

Berikut penjelasan morfologi disetiap bagiannya :

Akar

Jagung memiliki akar serabut dengan tiga jenis akar, yaitu :

a. akar seminal

Akar seminal adalah akar yang berkembang dari akar dan embrio. Pertumbuhan akar mani akan melambat setelah munculnya bulu-bulu di permukaan tanah dan pertumbuhan akar mani akan berhenti pada stadium V3.

b. akar adventif

Akar adventif adalah akar yang pertama kali berkembang dari buku di ujung mesoderm. Akar mani memainkan peran yang tidak signifikan dalam siklus hidup jagung. Akar adventif berperan dalam menyerap air dan unsur hara. Berat total akar jagung terdiri dari 52% akar adventif seminal dan 48% akar nodal.

c. akar kait atau pendukung

Akar kait atau akar pendukung yaitu akar adventif yang muncul 2 atau 3 ruas di atas permukaan tanah. Fungsi akar penyangga adalah untuk menjaga tanaman tetap tegak dan mengatasi batang yang tumbang. Akar ini juga membantu penyerapan nutrisi dan air.

Daun dan Batang

Tanaman jagung mempunyai batang yang tidak bercabang, bentuknya silinder, dan terdiri dari sejumlah buku dan ruas. Di ruas-ruas tersebut terdapat kuncup yang berkembang menjadi tongkol. Tunas atas berkembang menjadi kubus produktif. Batang memiliki tiga komponen dasar jaringan, yaitu kulit (epidermis), berkas pembuluh (vascular bundles), dan pusat batang (pulp). Berkas pembuluh tersusun dalam lingkaran konsentris dengan kepadatan berkas yang tinggi, dan melingkar ke arah korteks dekat epidermis.

Kepadatan bundel berkurang saat mereka semakin dekat ke pusat batang. Tingginya konsentrasi ikatan pembuluh di bawah epidermis membuat batang tahan terhadap kerontokan. Genotipe jagung dengan batang kuat memiliki lebih banyak lapisan jaringan sklera berdinding tebal di bawah epidermis batang dan di sekitar ikatan pembuluh. Ada perbedaan ketebalan kulit batang di antara struktur genetik yang dapat digunakan untuk memilih toleransi tanaman terhadap rebah batang.

Bunga

Jagung disebut juga monoeciuos karena bunga jantan dan betina berada pada satu tanaman. Bunga betina, tongkol, muncul dari puncak ketiak mahkota. Bunga jantan (jumbai) berkembang dari titik pertumbuhan apikal di ujung tanaman. Pada proses awal, kedua bunga mempunyai primordia biseksual. Selama proses perkembangan, benang sari yang belum sempurna di ketiak bunga tidak berkembang dan menjadi bunga betina. Demikian pula primrose tidak berkembang pada bunga apikal dan menjadi bunga jantan (Palliwal 2000).

Butir polen (butir polen) bersifat triploblastik. Pollen mengandung sel vegetatif, dua gamet jantan dan mengandung granula pati. Dinding tebal terdiri dari dua lapisan, eksin dan intin, dan sangat kaku. Karena perbedaan pertumbuhan bunga di taji jantan atas dan bawah dan pematangan batang yang tidak sinkron, butiran serbuk sari terus-menerus meletus dari setiap berkas dalam waktu sekitar satu minggu.

Biji dan Tongkol

Tanaman jagung memiliki satu atau dua tongkol, tergantung kultivarnya. Tongkol jagung ditutupi dengan daun kilopot. Rintisan jagung di bagian atas umumnya terbentuk lebih awal dan lebih besar daripada yang ada di bagian bawah. Setiap kerucut terdiri dari 10 hingga 16 baris benih, yang jumlahnya selalu sama.

Biji jagung disebut kariopsis, dinding ovarium atau sekam menyatu dengan kulit biji atau testa, untuk membentuk dinding buah. Biji jagung terdiri dari tiga bagian utama yaitu (a) sekam, yaitu lapisan luar tipis yang berfungsi untuk mencegah embrio dari organisme pengganggu dan kehilangan air; (b) Endosperm, sebagai cadangan nutrisi, berjumlah 75% dari berat benih dan mengandung 90% pati, 10% protein, mineral, minyak, dll.; dan (c) embrio (pondasi), sebagai tanaman muda yang terdiri dari plamule, batang bawah, scutellum, dan coleoptile (Hardman dan Gunsolus 1998)

Varietas Jagung

Berdasarkan struktur dan bentuk biji jagung dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

  1. Jagung Mutiara (Jagung Flint), Zia Mays Knit
    Biji jagung jenis mutiara berbentuk bulat, halus, mengkilat dan keras. Pati keras ditemukan di bagian atas benih. Saat matang, bagian atas biji mengerut, sehingga permukaan atas biji menjadi halus dan membulat. Varietas jagung asli di Indonesia umumnya tergolong jenis biji mutiara. Petani lebih menyukai jenis ini karena tahan terhadap hama gudang.
  2. Jagung gigi kuda (Jagung penyok), Zea mays indentata
    Bagian pati keras dari jenis biji dente terletak di bagian samping biji, sedangkan bagian pati halus terletak di bagian tengah ujung biji. Saat biji mengering, pati halus kehilangan air lebih cepat dan menyusut lebih banyak daripada pati keras, menyebabkan penyok di bagian atas biji. Benih jenis penyok ini berukuran besar, pipih dan beralur.
  3. jagung manis (jagung manis), zea mays sakarata
    Biji jagung manis saat matang menjadi keriput dan tembus pandang. Biji yang belum matang mengandung kadar gula yang lebih tinggi (polisakarida yang larut dalam air, WSP) daripada pati. Kandungan gula jagung manis 4-8 kali lebih tinggi dari jagung biasa pada 18-22 hari setelah penyerbukan. Sifat ini ditentukan oleh gen resesif glukokortikoid (Su) (Tracy 1994).
  4. Polong jagung, Z. tunicata Sturt
    Polong jagung adalah jagung yang paling primitif. Jagung ini digulung menjadi sekam atau kerang kecil. Polong jagung tidak ditanam secara komersial sehingga tidak banyak dikenal. Orang India menggunakan varietas Amerika Selatan dalam upacara tradisional karena mereka percaya bahwa mereka memiliki kekuatan magis.
  5. Popcorn, Zia Miss Everta
    Jagung jenis ini memiliki biji yang kecil. Benih endosperm memiliki proporsi pati keras yang lebih tinggi dan sejumlah kecil pati halus ditemukan di tengah endosperma. Saat dipanaskan, uap memasuki biji dan kemudian membengkak dan meledak (pop).
  6. Biji jagung (jagung lilin), Z. ceritina Kulesh
    Bubur jagung mengandung hampir 100% pati amilopektin. Adanya gen resesif lilin tunggal (wx) yang terletak pada kromosom kesembilan mempengaruhi struktur kimia pati, sehingga akumulasi amilosa sangat sedikit (Fergason 1994).
  7. Jagung QPM (Protein Jagung Berkualitas Tinggi)
    Jagung QPM memiliki kandungan protein lisin dan triptofan yang tinggi pada endosperma. Jagung QPM mengandung gen resesif opak-2 (o2) yang mengontrol produksi lisin dan triptofan. Prolamin membentuk sebagian besar protein endosperm dengan kandungan lisin dan triptofan yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan bagian protein lainnya. Fraksi albumin, globulin, dan gluten memiliki kandungan lisin dan triptofan yang tinggi. Gen o2 mengubah ekspresinya dalam proporsi fragmen protein. Fraksi prolamin berkurang hingga 50%, sedangkan sintesis albumin, globulin dan gluten meningkat. Kandungan lisin dan triptofan dalam jagung meningkatkan QPM, sedangkan sintesis prolamin mengandung kandungan lisin yang rendah (Vasal 1994). Kandungan protein yang tinggi dari endosperm membuat biji berwarna gelap.
  8. jagung minyak tinggi
    Jagung minyak tinggi mengandung biji dengan kandungan minyak lebih dari 6%, sedangkan sebagian besar jagung memiliki kandungan minyak 3,5 hingga 5%. Sebagian besar minyak biji ditemukan di skrotum, yang menyumbang 83-85% dari total minyak biji. Minyak jagung yang tinggi sangat penting dalam industri pangan, seperti margarin dan minyak goreng, serta industri pakan. Pakan ternak yang diberi makan jagung kaya minyak hijauan memiliki efek positif pada pertumbuhan mereka (Lambert 1994). Jagung minyak tinggi mengandung berbagai jenis biji, dan bisa berupa dentate atau flint.
  Cara Menanam Alpukat Agar Cepat Berbuah

Demikian pembahasan mengenai mengenal tanaman jagung dan macam-macamnya. Semoga bisa menambah wawasan para pembaca…

Leave a Comment