dewitani.net – Pupuk Hidroponik – Hidroponik adalah aktivitas pertanian yang dijalankan menggunakan air sebagai media tanamnya. Jadi, hidroponik dapat diartikan sebagai suatu pengerjaan atau pengelilaan air sebagai media tumbuh tanaman tanpa menggunakan media tanah sebagai media tanam dan mengambil unsur hara mineral yang dibutuhkan dari larutan nutrisi yang dilarutkan di dalam air.
Dalam budidaya secara hidroponik, keseluruhan keperluan nutrisi diberikan kepada akar tanaman dalam bentuk larutan. Bisa dikatakan jika tanaman hidroponik tidak memperlukan tanah sama sekali. Larutan tersebut diisi ke dalam tandon atau wadah penampung yang biasanya berupa pipa-pipa parolan.
Untuk memperoleh hasil optimal tentunya setiap tanaman memperlukan pupuk, tidak terkecuali tanaman yang dibudidayakan secara hidroponik. Namun, pupuk untuk tanaman hidroponik tidaklah sama dengan pupuk yang diberikan dalam budidaya tanaman di media tanah.
Untuk jenis pupuk yang diberikan, haruslah memiliki kandungan unsur hara yang lengkap baik dari segi mikro dan makronya. Selain itu pupuk haruslah mudah larut di dalam air supaya mudah diserap oleh tanaman.
Apabila pupuk yang diberikan tidak memiliki unsur hara yang lengkap, maka dapat mengakibatkan pertumbuhan tanaman menjadi tidak sempurna. Setidaknya ada 7 Jenis Pupuk Yang kami anjurkan untuk diberikan ke tanaman hidroponik. Antara lain : Pupuk Ab Mix, Campuran NPK, KCL dan Gandasil D, Pupuk Organik Cair (Poc), Lewatit HD-5, Margaflor, Wonder, dan Phostrogen.
1. Pupuk AB Mix
Dari Sekian banyak pupuk hidroponik. AB Mix lah yang paling sering digunakan. Karena kandungan Unsur hara mikro dan makronya yang terbilang lengkap. AB mix merupakan perpaduan antara pupuk A dan B. Pupuk A mengandung unsur kalium, kalsium sedangkan pupuk B mengandung Sulfat dan fosfat. Perpaduan kedua pupuk tersebut cukup mendukung untuk pertumbuhan tanaman. Namun, Jika Tidak Sesuai dosisi yang dianjurkan dapat berakibat adanya endapan.
Endapan seperti ini tidak akan terhisap oleh akar tanaman karena akar tanaman hanya dapat menyerap nutrisi yang sudah terlarut dengan air. Jika pupuk yang digunakan belum terlarut dengan air maka akan dapat menyebabkan penumpukan endapan pada pipa dan berakibat proses penyerapan unsur hara dari tanaman menjadi tergangu.
Secara umum kandungan AB Mix terdiri dari :
- Nitrat (NO3) = 9,90 %
- Posfor (P2O5) = 4,83 %
- Magnesium (MgO) = 2,83 %
- Oksida (SO3) = 3,81 %
- Amonium (NH4) = 0,48 %
- Kalium Oksida (K2O) = 16,50 %
- Kalsium Oksida (CaO) = 11,48 %
- Boron (B) = 0,013 %
- Seng (Zn) = 0,015 %
- Molibdenum (Mo) = 0,003 %
- Besi (Fe) = 0,037 %
- Mangan (Mn) = 0,025 %
- Tembaga (Cu) = 0,002 %
2. Campuran NPK, KCL dan Gandasil D
Bahan-Bahan :
- Pupuk Npk 1 sendok makan
- 10 gram Kcl
- Gandasil D sebanyak 5 gram
- 10 liter air bersih
- 3 buah gelas pelastik kemasan air mineral
- Timbangan
- Alat pengaduk
Cara Pembuatan :
- Masukkan 100 ml air kedalam 3 gelas plastik
- Kemudian larutkan Pupuk KCL, NPK dan Gandasil ke setiap gelas tersebut. Aduk-aduk
- hingga terlarut dengan air.
- Masukkan seluruh larutan tersebut kedalam wadah, dan tambahkan air sebanyak 9700 MILI. Aduk-aduk hingga tercampur merata.
- Pupuk sudah siap digunakan.
3. Pupuk Organik Cair (POC)
Selain menggunakan AB Mix dan Gandasil D. Anda juga dapat memberikan pupuk organik cair untuk menambah asupan nutrisi ke tanaman hidroponik yang Anda miliki.
Untuk meminimalisir pengeluaran yang disebabkan oleh biaya untuk membeli pupuk. Anda dapat membuat pupuk organik cair sendiri dirumah. Yakni dengan memanfaatkan bahan-bahan yang murah dan mudah ditemukan disekitar kita.
Berikut ini bahan-bahan yang digunakan untuk membuat POC :
- Larutan Bioaktivator (EM4)
- Kotoran ternak
- Larutan gula
- Terasi
- Dedaunan atau sayur-sayuran yang sudah tidak dikonsumsi lagi
- Air cucian beras
- Air bersih secukupnya
- Tong Plastik yang ada tutupnya
Cara Pembuatan :
- Pertama-tama larutkan bioaktivator (EM4) kedalam air secukupnya. Kemudian tambahkan pemanis alami seperti larutan gula baik itu dari gula merah, gula pasir atau air tebu semua dapat digunakan. Aduk-aduk hingga tercampur merata kemudian diamkan minimal 20 menit.
- Masukkan kotoran ternak kedalam Tong atau ember plastik
- Masukkan bahan-bahan organik yang sebelumnya sudah dicincang atau dirajang kedalam tong kemudian ratakan.
- Setelah itu masukkan racikan laruntan bioaktivator yang sudah dibuat sebelumnya.
- Masukkan juga terasi untuk mempercepat pembusukan pada bahan-bahan tersebut.
- Tambahkan air cucian beras kedalam tong aduk hingga tercampur merata.
- Masukkan air secukupnya, dengan perbandingan 65 persen padat dan 35 persen cairan. Aduk-Aduk secara perlahan.
- Setelah semua proses diatas rampung. Maka Anda harus mentup tong tersebut secara rapat pada bagian atasnya. kemudian Buat lubang seukurang selang, setelah itu masukkan selang dan rekatkan tempat selang masuk tersebut sehingga udara dari luar tidak dapat masuk. Biarkan ujung selang lain masuk kedalam ember atau botl yang telah disi air.
- Adapun fungsi dari pemberian selang ini ialah untuk mengatur tempratur suhu adonan dengan cara membuang gas yang dihasilkan tanpa harus ada udara dari luar yang masuk ke tong.
- Diamkan Adonan tersebut selama kurang lebih 7 hingga 10 hari. Untuk memastikan pupuk cair sudah jadi Anda dapat mengeceknya dengan cara buka penutup tong dan hirup aroma adonan tersebut. Jika adonan beraroma seperti wangi tape maka itu menandakan pupuk sudah matang.
- Setelah proses fermentasi selesai maka Anda harus memisahkan ampas dan cairannya. Yakni dengan cara menyaringnya dengan menggunakan saringan atau kain tipis.
- Air dari hasil saringan tersebut merupakan pupuk organik cair yang siap untuk digunakan.
4. Lewatit HD-5
Pupuk Lewatit HD-5 sudah banyak tersedia di toko-toko saprotan, Berbeda dengan jenis pupuk lainnya, pupuk ini berbentuk butiran-butiran kecil seperi gula pasir. Namun, berwarna merah muda.
Pupuk ini sangant baik untuk tumbuh kembang tanaman hidroponik. Untuk setiap 1 Kg Lewatit Hd-5 Setidaknya mengandung 15 Gram Nitrat, 3 Gram Ammonium, 7 gram P205, dan 15 gram K2o. Selain itu pupuk jenis ini juga mengandung unsur mikro seperti Tembaga (Cu), Besi (Fe), Mangan (Mn), Molibdenum (Mo) dan Borat (Bo).
Meskipun digunakan untuk pupuk tanaman hidroponik ternyata tanaman ini tidak larut dalam air. Meskipun tidak larut dalam air, kandungan nutrisi dalam pupuk ini dapat dilepas jika ditukar dengan ion dari garam-garam yang terlarut dalam air secara perlahan.
Karena cara kerjanya yang perlahan. Tanaman tidak akan dapat mengambil unsur hara secara berlebih. Pupuk ini dapat bertahan dalam waktu panjang yakni sekitar 4 hingga 6 bulan.
Cara Penggunaanya :
Pupuk ini diberikan ketika tanaman sudah berumur 14 hari dari masa tanan ke pot hidroponik. Pupuk diberikan dengan cara ditebar ke permukaan media hidroponik, kemudian disiram dengan ari suapaya pupuk turun ke bawah.
Untuk setiap pot hidroponik berikan pupuk lewatit HD-5 dengan dosis 25 hingga 35 cc atau kurang lebih sekitar 2 sendok makan.
5. Margaflor
Berbeda dengan pupuk lewatit yang berbentuk butiran. Pupuk Margaflor memiliki bentuk yang cair seperti air.
Pupuk ini mengandung unsur makro dan mirko yang terbilang lengkap yakni, Nitrogen (N) 11,28 %, Posfor (P2O5) 5,7 %, Kalium Oksida (K2O) 7,84 % dan Belerang (S) 3,37 % serta unsur-unsur mikro Besi (Fe), Tembaga (Cu), Mangan (Mn), Magnesium (Mg), Seng (Zn) , Molibdenum (Mo), Serium (Ce), Boron (B) dan Kobalt (Co).
Margaflor sangat cocok digberikan ke tanaman sayuran dan tanaman hias. Untuk penggunaanya terlebih dahulu pupuk ini dilarutkan ke dalam air kemudian baru disiram ke media hidroponik. Untuk tanaman hias cukup berikan pupuk 7 hingga 14 hari sekali sejak usia tanaman 3 minggu. Sedangkan untuk tanaman sayuran berikan pupuk setelah tanaman berusia 14 hari.
Berapa banyak dosis yang digunakan ?
Untuk tanaman hias cukup berikan 2 cc margaflor untuk 1 liter air. Sedangkan pada tanaman sayuran cukup berikan 2,5 cc margaflor per liter air.
6. Wonder
Pupuk wonder berbentuk cair. Pupuk ini mengandung water, N, P, K, Mg, CI, S colouring (E123). Untuk Pengaplikasiannya diperlukan 2 jenis campuran pupuk wonder yakni Pupuk wonder berwarana biru dan pupuk wonde yang bewarana putih. Pupuk wonder berwarana biru berguna sebagai pupuk makro sedangkan pupuk wonder berwarana putih berguna sebagai pupuk mikro.
Untuk Penggunaannya cukup mudah yakni :
Cukup Tuangkan sebanyak 2 hingga 3 x atau sekitar 4 hingga 6 ml pompa untuk setiap 100 liter air atau sekitar 20 galon. Biarkan air mengalir keseluruh akar tanaman. Biasanya pupuk ini diperuntukan untuk tanaman hias di Aquarium atau tanaman hias hidroponik.
7. Phostrogen
Pupuk phostrogen mengandung unsur hara mikro dan makro yang cukup lengkap, untuk pengaplikasiannya biasanya pupuk ini dicapur dengan TSP, KCL dan Urea yang dilarutkan dengan air bersih. Kemudian disiramkan ke tanaman. Campuran pupuk ini biasanya digunakan untuk tanaman buah hidroponik seperti melon.
Demikian pembahasan mengenai Pupuk HidroponikSemoga bermanfaat…