5 Macam Pola Pembajakan Menggunakan Traktor

dewitani.net – 5 Macam Pola Pembajakan Menggunakan Traktor – Adapun yang dimaksud dengan Mengolah tanah ialah membalik dan menggemburkan susunan tanah supaya jadi gembur, hingga mempermudah akar tanaman meresap unsur hara. Aktivitas pengolahan tanah akan memengaruhi proses budidaya seterusnya.

Dalam dunia pertanian Pengolahan tanah sangat penting dilakukan, hingga lumrah jika pengembangan dalam aktivitas ini selalu dikerjakan supaya didapat hasil yang lebih baik.

Dalam satu proses budidaya tanaman, saat sebelum dikerjakan penanaman biasanya dikerjakan pengolahan tanah dengan arah : Membuat keadaan fisik, khemis dan biologis tanah bertambah lebih baik.

Untuk memperoleh hasil pengolahan tanah pertama yang efisien dan efektif, dalam mengolah tanah dibutuhkan skema pengolahan spesifik. Ada beberapa jenis skema pengolahan tanah pertama (pembajakan) yang disamakan dengan wujud tempat dan tipe alat yang dipakai.

Tentunya setiap daerah memiliki karakter dan konstur tanah yang berbada-beda, Hal ini membuat dalam pengolahan tanah memperlukan pola pembajakan atau pengolahan yang berbeda-beda pula.

5 Macam Pola Pembajakan Menggunakan Traktor

Berikut ini Pola-pola pembajakan menggunakan traktor yang akan kami paparkan secara jelas, ringkas dan mudah di mengerti :

Pola Tengah

Pembajakan dikerjakan dari tengah membujur area lahan, selanjutnya pembajakan ke-2 dikerjakan pada samping hasil pembajakan pertama. Traktor diputar ke kanan dan bajak pertemuan dengan hasil pembajakan pertama. Pembajakan selanjutnya dengan berputar-putar ke kanan sampai ke pinggir area lahan.

Skema ini pas untuk tempat yang memanjang dan sempit. Dibutuhkan lahan untuk membelok (head land) pada ke-2 ujung tempat. Ujung tempat yang tidak terbajak itu, dibajak 2 atau 3 pembajakan paling akhir. Jika traktor tidak bisa mencapai pakai langkah manual (di cangkul).

Dengan skema ini akan hasilkan jalur balik (back furrow), yakni jalur bajakan yang sama-sama bertemu keduanya, hingga bisa berlangsung penumpukkan lemparan hasil pembajakan memanjang di tengah-tengah jalan. Pembuatan pinggir bisa dikerjakan dengan menempatkan membajak pada lubang hitch samping kiri.

Pola Pembajakan Keliling Tengah

Pengolahan tanah dikerjakan dari titik tengah tempat, berputar-putar sejajar segi tempat sampai ke pinggir tempat. Lemparan pembajakan menuju dalam tempat. Di awal pengolahan operator akan alami kesusahan dalam berbelokkan traktor.

Skema pengolahan ini pas untuk tempat yang berupa bujur sangkar dan tempat tidak begitu luas. Dibutuhkan tempat untuk membelok pada ke-2 diagonal tempat.tempat yang tidak terbajak itu, dibajak pada 2 atau 4 pembajakan paling akhir. Tersisa tempat yang tidak terbajak, diproses dengan manual dengan cangkul.

Pola Pembajakan Tepi

Pembajakan dikerjakan dari pinggir membujur lahan, lemparan hasil pembajakan menuju luar lahan. Pembajakan ke-2 pada segi seberang pembajakan pertama. Traktor diputar ke kiri dan bajak dari pinggir lahan dengan arah kebalikannya. Pembajakan selanjutnya dengan berputar-putar ke kiri sampai ke tengah lahan.

Skema ini pas untuk lahan yang memanjang dan sempit. Dibutuhkan lahan untuk membelok (head land) pada ke-2 ujung lahan. Ujung lahan yang tidak terbajak itu, dibajak 2 atau 3 pembajakan paling akhir. Ujung lahan yang tidak terbajak diproses dengan manual (di cangkul).

Dengan skema ini akan hasilkan jalur mati (dead furrow), yakni jalur bajakan yang sama-sama berdampingan keduanya, hingga bisa berlangsung jalur yang belum tertutup oleh lemparan tanah hasil pembajakan dan memanjang di tengah-tengah lahan. Pada pinggir lahan lemparan hasil pembajakan tidak jatuh pada jalur hasil pembajakan.

Pola Pembajakan Keliling Tepi

Pengolahan tanah dikerjakan dari salah satunya titik pojok lahan, berputar-putar ke kiri sejajar segi lahan sampai ke pinggir lahan. Lemparan pembajakan menuju luar lahan. Di akhir pengolahan, operator akan kesusahan dalam berbelokkan traktor.

Skema pengolahan ini pas untuk lahan yang berupa bujur sangkar dan lahan tidak begitu luas. Dibutuhkan lahan untuk membelok pada ke-2 diagonal lahan.

lahan yang tidak terbajak itu, dibajak pada 2 atau 4 pembajakan paling akhir. Tersisa lahan yang tidak terbajak, diproses dengan manual dengan cangkul.

Pola pembajakan bolak balik rapat

Pengolahan dikerjakan dari pinggir salah satunya segi lahan dengan arah membujur. Arah lemparan hasil pembajakan ke luar. Setelah tiba ujung lahan, pembajakan ke-2 dikerjakan berimpit dengan pembajakan pertama. Arah lemparan hasil pembajakan ke-2 dibalik, hingga bisa isi jalur hasil pembajakan pertama. Pembajakan dikerjakan secara bolak balik sampai segi lahan.

Skema ini pas untuk lahan yang memanjang dan sempit, dibutuhkan lahan untuk membelok (head land) pada ke-2 ujung lahan. Ujung lahan yang tidak terbajak itu, dibajak pada 2 atau 3 pembajakan paling akhir. Tersisa lahan yang tidak terbajak (pada ujung lahan), diproses dengan manual dengan cangkul

Skema ini cuman pas dikerjakan untuk membajak yang bisa dirubah arah lemparan pembajakan. Skema ini dapat dikerjakan untuk pengolahan tanah ke-2 dengan mesin rotari, sebab dari hasil pemrosesannya tidak terlontar ke samping.

  Apa perbedaan dari traktor dan kerbau

Leave a Comment