Trik Jitu Ternak Lovebird Agar Bertelur dan Menetas Semua

dewitani.net – Trik Jitu Ternak Lovebird Agar Bertelur dan Menetas – Burung lovebird dipelihara banyak orang dengan alasan karena keindahan warna bulunya. Namun seiring dengan perkembangan waktu dan trend lomba suara burung, maka lovebird dipelihara untuk memunculkan suara-suara khas dan indah diarena pertarungan, selain itu suara lovebird yang panjang salah satu kriteria penilaian yang penting dalam sebuah lomba.

Untuk mendapatkan burung lovebird yang hebat dan sehat di arena perlombaan kita sangat di anjurkan mencari bibit unggul yang baik dan pemeliharaan yang benar.

Selain sebagai burung petarung di arena perlombaan kicauan, lovebird juga sangat populer sebagai burung pemaster burung lain, dimana burung lovebird yang sudah mahir berbunyi (gacor) suaranya dapat dijadikan pemancing atau contoh bagi jenis burung kicauan lainnya agar mencontoh kicauan burung lovebird tersebut.

Karena lovebird merupakan burung istimewa karena memiliki bulu yang cantik dan indah sehingga membuat siapa saja kagum melihatnya. Pada dasarnya lovebird merupakan fauna endemik Madagaskar yang telah menyebar ke seluruh dunia termasuk ke Indonesia.

Burung cantik dan mungil ini telah menjadi primadona di Indonesia dan telah menjadi sangat populer di kalangan pencinta burung di tanah air mengalahkan burung kicauan lainnya seperti diantaranya Kenari, Jalak, Annis, murei, dan masih banyak lagi.

Meski pencinta burung-burung tersebut masih besar dan banyak dilakukan kompetisi di daerah tertentu, akan tetapi pesona lovebird membuat para sebagian pencinta burung tidak mau ketinggalan untuk memiliki jenis burung yang satu ini, di samping memiliki kehebatan dalam kicauannya keistimewaan lainnya adalah burung lovebird memiliki jenis dan varian warna bulu yang berbeda-beda sehingga tidak heran bila banyak sekali orang yang ingin memiliki burung lovebird ini.

Tidak sedikit orang yang pada awalnya tidak menyukai burung atau bukan pencinta burung, akan tetapi setelah melihat burung satu ini akan langsung jatuh cinta dan mendambakan burung tersebut layaknya wanita cantik.

Lovebird tergolong binatang yang memiliki sifat yang unik dan pintar. Keunikan pada burung lovebird ini adalah memiliki sifat yang setia pada satu pasangannya saja (monogami) dan itu berlaku sampai mereka mati yang disimbolkan sebagai burung kesetiaan, sehingga di juluki Burung Cinta karena kesetiaanya kepada pasanganya layaknya manusia.

Melihat fenomena tersebut para peternak burung mengasah keahlian mereka untuk dapat mengembangbiakan lovebird dan menjadi salah satu peluang bisnis yang sangat menggiurkan. Burung yang memiliki nilai jual tinggi ini mencapai harga jutaan rupiah untuk satu ekor anakan lovebird tergantung umur, jenis dan warna bulu.

Sudah tentu apabila lovebird dewasa akan lebih mahal lagi harganya ketimbang anakannya. Nilai jual yang tinggi tersebut sebanding dengan burung tersebut dikarenakan dalam pengembangbiakannya tergolong sulit, perlu perhatian dan pemeliharaan yang intensif agar menghasilkan anakan yang baik dan banyak.

Trik Jitu Ternak Lovebird

Penangkaran burung Lovebird

Kandang yang digunakan untuk tempat hidup burung kicau sangat beragam, yaitu sangkar dan kandang. Hal ini tergantung dari jenis burung yang akan dipelihara. Setiap jenis burung memiliki karakter dan kebiasaan yang berbeda.

Burung Lovebird merupakan burung yang memiliki paruh bengkok dan sangat kuat, serta dikenal sebagai hewan pengerat. Oleh karena itu, diperlukan Kandang dari bahan yang tidak bisa rusak karena gigitan Lovebird, yaitu sangkar yang terbuat dari kawat atau logam lainnya. Kawat ram atau sangkar besi yang digunakan berukuran 50 cm x 50 cm x 50 cm yang bisa ditempati sepasang Lovebird.

Kemudian perlu disiapkan tempat untuk bertelur yang terbuat dari kotak kayu dengan ukuran 25 cm x 20 cm x 25 cm dan juga tenggeran.

Perbedaan burung Lovebird jantan dan betina

Terdapat banyak jenis burung Lovebird yang berada di Indonesia, seperti fisher Lovebird, Lovebird mawar, dan Lovebird leher kuning. Masing–masing jenis tersebut bersifat not–sexually dimorphic.

Artinya, antara jantan dan betina memiliki bentuk fisik yang sama. Oleh karena itu, butuh teknik khusus dan pengalaman untuk membedakan antara Lovebird jantan dan betina. Secara fisik jenis kelamin pada Lovebird sangat sulit dibedakan.

Jangan tertipu oleh Lovebird yang kawin, karena Lovebird yang kawin belum tentu Lovebird tersebut jantan dan betina. Bisa jadi Lovebird tersebut jantan semua atau betina semua.

Cirinya adalah jika kira-kira dua minggu setelah kawin Lovebird tersebut tidak juga bertelur berarti Lovebird tersebut jantan semua dan sebaliknya jika kira-kira 2 minggu setelah kawin Lovebird tersebut bertelur lebih dari 6 telur kemungkinan besar Lovebird tersebut betina semua.

Cara yang digunakan kebanyakan orang di Indonesia untuk membedakan jenis kelamin Lovebird adalah dengan cara meraba tulang supit, dimana jika jarak antara kedua tulang supit renggang dan terasa lentur maka Lovebird tersebut biasanya berjenis kelamin betina.

Jika jarak antara tulang supit sempit terasa keras biasanya Lovebird tersebut berjenis kelamin jantan. Namun, cara tersebut tidak 100% benar.

Untuk cara yang paling akurat yang sering dilakukan oleh orang- orang barat yaitu dengan cara tes darah dengan jalan mencabut sehelai bulu Lovebird dimana pada pangkal bulu Lovebird tersebut terdapat sedikit darah yang menempel selanjutnya dibawa ke laboratorium yang khusus untuk meneliti jenis kelamin Lovebird.

Cara inilah, cara yang sangat akurat untuk menentukan jenis kelamin Lovebird. Cara lain yang digunakan para penghobi burung ini dengan menggunakan jarum atau logam lainnya yang digantung bebas dengan benang kemudian didekatkan diatas kepala burung, jika jarum atau logam bergerak maju mundur maka burung itu jantan dan jika bergerak memutar maka burung itu betina.

Pemilihan calon indukan

Lovebird bisa bertelur pada usia 8 bulan. Namun, usia tersebut kurang baik untuk produktivitas Lovebird. Pada usia 8 bulan Lovebird belum benar-benar matang untuk berproduksi, sehingga sering terjadi kegagalan dalam penetasan. Kalaupun berhasil kemungkinannya sangat kecil dan kualitas Lovebird yang dihasilkan biasanya kurang bagus.

Untuk usia yang bagus yaitu usia 1 tahun, pada usia tersebut Lovebird benar-benar sudah siap untuk berproduksi. Ciri – ciri calon indukan betina yang bagus adalah durasi suaranya saat “ngekek” lumayan panjang, bagian perut sampai pantat menggembung, badan besar dan tegap. Sedangkan ciri calon pejantan yang bagus adalah “pen” atau alat kelaminnya besar dan panjang, paruh tebal.

Penjodohan burung Lovebird

Lovebird adalah salah satu jenis burung yang setia dengan pasangannya. Burung ini hanya mau kawin pada satu pasangan saja. Ini berlaku sampai mereka mati.

Maka dari itu, perlu ada penanganan khusus untuk menjodohkan Lovebird. Untuk menjodohkan Lovebird, letakkan masing–masing jantan betina di sangkar terpisah dan dekatkan kedua sangkar tersebut. Kalau mereka selalu berdekatan maka kemungkinan besar sudah berjodoh. Proses ini biasanya memakan waktu 3–7 hari.

Proses penjodohan ini bisa sangat cepat bila dilakukan saat masing– masing Lovebird tersebut sudah memasuki masa berahi.

Masa birahi ini ditandai dengan perilaku – perilaku tertentu, seperti sering berkicau serta melakukan aktivitas – aktivitas birahi, yaitu jantan berusaha mengawini benda – benda didekatnya, merunduk serta membuka sayap dengan ekor bergerak naik turun.

Jika jantan dan betina tersebut sudah berjodoh, maka keduanya siap untuk dimasukkan ke dalam sebuah sangkar penangkaran. Ada hal yang harus diingat: Jika setelah dikumpulkan dalam satu kandang ternyata tidak mau kawin atau selalu kejar–kejaran maka dapat dipastikan burung penjodohan ini telah gagal. Cobalah untuk mengulangi lagi proses ini dengan menukar salah satunya dengan Lovebird yang lain. Ada juga kejadian unik, yaitu pasangan tersebut cerai. Hal ini biasanya terjadi karena kondisi kandang yang kurang nyaman, stres, maupun perebutan makanan.

Alternatif lain untuk penjodohan adalah dengan mengumpulkan banyak Lovebird sekaligus disebuah kandang yang besar. Paling tidak harus ada lima pasang Lovebird dalam kandang tersebut. Satu hal yang harus diingat pula bahwa Lovebird tidak mengenal poligami atau poliandri seperti layaknya bangsa burung yang lain.

Oleh karena itu, jumlah Lovebird yang terdapat dalam kandang besar tersebut antara najntan dan betinna harus sama. Kalau ada sepasang Lovebird yang sudah berjodoh, mereka biasanya langsung masuk ke glodok untuk kawin dan bertelur. Apabila hal tersebut sudah terlihat, maka kita dapat memindahkan sepasang Lovebird tersebut ke kandang penangkaran.

Masa bertelur, mengeram, dan menetas

Apabila Lovebird sudah mulai kawin, burung akan mencari tempat untuk bertelur. Oleh karena itu, dalam kandang harus disediakan “glodok” sebagai kotak sarang.

Siapkan pula alas pengeraman di dasar “glodok” tersebut secara insting biasanya Lovebird tetap mencari bahan untuk membuat sarang. Di alam bebas, biasanya mereka mengumpulkan berbagai ranting kecil, tangkai daun, dan sebagainya.

Tebarkan ranting – ranting kecil, tangkai daun maupun kulit jagung kering didasar kandang. Diusahakan pula untuk tidak menebarkan bahan – bahan yang masih basah atau segar.

Gunakan yang sudah kering saja. Bahan – bahan yang masih segar dapat membusuk di dalam glodok. Hal ini bisa menimbulkan masalah sendiri. Selain itu, jangan gunakan sebagai bahan yang bersifat sintesis seperti serat plastik maupun karet.

Bahan – bahan sintesis bisa menjadi racun apabila termakan oleh Lovebird. Umumnya Lovebird bertelur sampai enam butir. Jangan khawatir jika Lovebird tidak langsung mengeram.

Biasanya burung ini baru akan mengerami telurnya setelah telur ketiga keluar. Pada saat pengeraman, induk Lovebird akan sesekali keluar dari glodok untuk makan, mandi, atau sekadar merentangkan sayap.
Telur – telur Lovebird akan menetes setelah dierami selama 21 – 23 hari.

  Tips Menggunakan Pupuk KNO3 Merah Agar Cepat Diserap Tanaman

Ada yang unik dari Lovebird, yaitu proses penetasan telur ini bisa memakan waktu cukup lama, yaitu sekitar 24 jam. Hal ini alami dan jangan khawatir karena pada saat proses penetasan tersebut memang sedang terjadi berbagai penyesuaian di dalam tubuh anak Lovebird.

Sebaiknya peternak tidak turut campur dalam proses penetasan yang lama ini karena bisa menyebabkan anak Lovebird menjadi tumbuh tidak normal maupun cacat.

Mungkin pada saat masa pertama keluar tidak semua telur tersebut bisa menetas atau mandul. Hal ini alami dan tidak perlu terlalu mengkhawatirkan hal ini. Biasanya Lovebird baru benar – benar produktif setelah masa bertelur yang kedua dan seterusnya.

Mandulnya telur Lovebird biasanya disebabkan oleh induk yang terlalu muda, lingkungan yang tidak sehat dan nutrisi yang tidak cukup atau gizi buruk.

Jika kemandulan terjadi secara terus menerus maka hal ini patut dicurigai. Cobalah untuk membuka cangkang telur yang tidak menetas tersebut dan lihatlah bagaimana perkembangan embrio Lovebird.

Jika embrio itu ternyata ada tetapi hanya setengah jadi, kemungkinan besar ada yang salah dengan proses pengeraman telurnya. Bisa saja telur tersebut tergelincir keluar sarang sehingga tidak tererami oleh induknya.

Pemberian pakan anakan burung Lovebird

Untuk meningkatkan produktivitas induk Lovebird dapat dilakukan dengan cara mengambil anak Lovebird pada usia sekitar 4 minggu.

Disamping itu, anak Lovebird akan menjadi lebih jinak sehingga juga dapat meningkatkan harga jual Lovebird. Anak Lovebird diletakkan pada sebuah kotak yang di beri alas kain handuk dan diberi lampu 5 watt untuk menjaga kehangatan.

Pakan untuk anak Lovebird bisa menggunakan bubur bayi instant yang banyak dijual di toko sekitar. Bubur bayi dicampur dengan air hangat.

Pada awalnya campuran yang diberikan dalam bentuk yang tidak terlalu kental. Semakin bertambah umur anak Lovebird, tingkat kekentalan makanan semakin bertambah pula. Alat yang digunakan bisa memakai pipet suntik dengan membuang jarumnya. Pemberian pakan dilakukan minimal tiap 4 jam sekali secara teratur sampai anakan berumur 1,5 bulan.

Leave a Comment