√ Panduan Lengkap Cara Menggunakan ZPT Atonik Untuk Stek

dewitani.netPanduan Lengkap Cara Menggunakan ZPT Atonik Untuk Stek – Stek adalah salah satu cara untuk memperbanyak tanaman yakni dengan menggunakan batang  batang, akar, atau daun tanaman untuk ditumbuhkan menjadi tanaman baru. Sebagai alternarif perbanyakan vegetatif buatan, stek lebih ekonomis, lebih mudah, tidak memerlukan keterampilan khusus dan cepat dibandingkan dengan cara perbanyakan vegetatif buatan lainnya.

Cara perbanyakan dengan metode stek akan kurang menguntungkan jika bertemu dengan kondisi tanaman yang sukar berakar, akar yang baru terbentuk tidak tahan stress lingkungan dan adanya sifat plagiotrop tanaman yang masih bertahan.

Stek merupakan potongan organ vegetatif (akar, batang, daun, dll) tanaman yang digunakan untuk perbanyakan tanaman, dengan maksud agar bagian tersebut membentuk akar. Stek yang dapat digunakan untuk tanaman sirih merah ini adalah dengan cara stek batang.

Alasan mengapa perbanyakan melalui stek batang adalah karena stek merupakan cara yang sederhana, murah dan cepat. Jumlah bibit yang dihasilkan dari satu tanaman induk lebih banyak. Seluruh bibit yang dihasilkan memiliki sifat genetis yang sama dengan tanaman induknya.

Cara Menyetek Tananam :

Pertama-tama, Pilih tanaman induk yang sehat dan memiliki batang kokoh sebesar tusuk sate bambu atau lebih baik bisa lebih besar. Lebar daun sedang atau bisa lebih dan tebal. Berdasarkan pengalaman penulis, bahan stek dengan batang dan ukuran daun kecil, maka akan menghasilkan bibit yang berukuran kecil pula dan cenderung tanaman kurang mampu berkembang dengan baik.

Yang Kedua, Potong batang tersebut menjadi satu atau dua ruas dengan ketentuan masing-masing ruas masih memiliki daun. Jika bahan stek yang digunakan 2 ruas, minimal salah satu ruasnya memiliki daun tetapi lebih baik kedua ruas berdaun. Bahan stek dengan ruas tanpa daun, prosentase tumbuh sangat kecil, atau bahkan tidak dapat tumbuh sama sekali. Karena proses fotosintesis yang terjadi tidak sempurna, sehingga menghambat pertumbuhan dan perkembangan bibit stek.

Yang ketiga, Rendam bahan stek tersebut ke dalam air bersih selama 15 – 30 menit. Untuk hasil yang lebih baik dan mengurangi resiko kegagalan pertumbuhan bibit stek, Anda juga dapat menggunakan ZPT Atonik, yakni dengan cara melarutkan sebanyak 1 ml dalam 1 liter air bersih, kemudian rendam bahan stek tersebut selama 15 menit. Setelah itu angkat dan diangin-anginkan sebentar, baru ditanam. Tujuan perlakuan ZPT adalah untuk merangsang pembentukan akar sehingga mempercepat pertumbuhan tunas stek.

Yang Ke Empat, Siapkan tempat penyemaian berupa pot bibit berdiameter 10 cm atau polybag yang sudah dilubangi bagian bawah dan samping. Kemudian diisi campuran media semai berupa hasil ayakan pakis (berupa serbuk menyerupai tanah), pasir, arang sekam, pupuk organik dengan perbandingan 4 : 2 : 2 : 1. Selain media diatas dapat juga menggunakan campuran humus daun bambu, arang sekam, pasir, pupuk organik dengan perbandingan 4 : 4 : 2 : 1. Atau bisa juga dimodifikasi sendiri oleh pembibit.

Untuk mencegah adanya hama dalam media semai tersebut, sebaiknya ditabur Furadan 3G sebanyak satu ujung sendok teh per polybag. Kemudian media disiram dengan air bersih hingga cukup basah.

Kandungan Atonik 6,5 L

1. Natrium para-nitrofenol 3.0 g/l

2. Natrium orto-nitrofenol  2.0 g/l

3. Natrium 5 – nitroguaiakol  1.0 g/l

4. Natrium 2 – 4 dinitrofenol 0.5 g/l

Manfaat Atonik 6,5 L Untuk Tanaman 

  • Meningkatkan Kualitas, Jumlah dan Bobot pada buah
  • Pada tanaman padi, ZPT Atonik 6,5 L dapat mencegah bulir beras menjadi pecah.
  • Mempercepat pemulihan luka pada tanaman.
  • Dapat Menghambat perkembangan hama dan penyakit pada tanaman.
  • Mempercepat perkecambahan pada benih tanaman.

DOSIS PENGGUNAAN ZPT ATONIK 6.5 L

Untuk memperoleh hasil yang memuaskan tentunya dalam penggunaan ZPT Atonik tidak boleh kurang atau lebih, berikut ini dosis yang baik digunakan pada berbagai tanaman :

1. Pemberian Pada Tanaman Cabai

Untuk menghasilkan panen yang berlimpah, pemberian ZPT Atonik dapat menjadi salah satu solusi jitu bagi Anda. Lakukan penyemprotan dengan dosisi 1 ml/ liter air kemudian disemprotkan ke tanaman cabai yang sebagian sudah berbunga. Dan untuk mencegah penyebaran penyakit pada tanaman cabai. Lakukan penyemprotan ketika tanaman sudah berusia 7, 14, 21 hari setelah ditanam di lahan.

2. Pemberian pada tanaman Padi

Untuk mengatasi bulir padi yang pecah, Anda dapat melakukan penyemprotan dengan ZPT ATONIK 6,5 L dengan dosisi 1 L untuk lahan seluas 1 hektar. Penyemprotan ini dilakukan ketika padi sudah memasuki fase primordia (bulir sudah matang susu). Selain itu, untuk mencegah penyebaran hama dan penyakit cukup semprotkan tanaman padi dengan dosisi 1,5 liter ml untuk 1 liter air.

3. Pemberian Pada tanaman Bawang Merah

Untuk mencegah dan menekan pertumbuhan penyakit bercak kering pada tanaman bawang merah, Berikan ZPT ATONIK dengan dosisi 1-1,5 ml/per-liter, Lakukan penyemprotan apabila gejala penyakit sudah tampak.

4. Untuk Tanaman Tomat

Pada tanaman tomat pemberian zpt atonik bertujuan untuk meningkatkan jumlah bobot pada setia buah tomat. Pada tanaman tomat yang berumur 75 hari lakukan penyemprotan dengan dosisi 1 ml / 3 liter air. Sedangkan pemberian dengan dosis 1-1,5 ml/liter untuk menghambat atau menekan pertumbuhan penyakit hawar daun.

Demikian pembahasan tentang Panduan Lengkap Cara Menggunakan ZPT Atonik Untuk Stek. Semoga bermanfaat untuk para pembaca…

  √ 10 Jenis ZPT Terbaik Untuk Padi Saat Ini

Leave a Comment