7 Cara Menanam Daun Bawang Agar Cepat Panen

dewitani.net – Cara Menanam Daun Bawang – Bawang daun atau daun bawang termasuk kedalam salah satu jenis bahan bumbu dapur yang sering digunakan sebagai pelengkap bumbu masakan seperti sebagai campuran bakmi, sop, oncom, dan aneka jenis masakan Cina. Hampir setiap orang menyukai daun bawang, karena selain memberikan cita rasa yang enak dalam masakan, juga mengandung banyak gizi.

Komposisi dan kandungan gizi daun bawang antara lain sebagai berikut :Niacin, Zat Besi, Fosfor, kalsium, Abu, Serat, Vitamin A, Vitamin B1, B2, Vitamin C, Kalori, Protein, Lemak, Karbohidrat, Serat, Niacin dan Air.

Selain itu, Daun bawang juga bermanfaat bagi kesehatan, antara lain adalah untuk melancarkan sistem pencernaan, mengobati penyakit tenggorakan.

Taksonomi Tanaman Daun Bawang

Diviso : Spermatophyta
Sub-divisio : Angiospermae
Kelas : Monocotyledoneae
Ordo : Liliflorae
Familiki : Liliaceae
Genus :Allium
Spesies : Allium Fistulosum L.

Morfologi Tanaman Daun Bawang

Struktur tanaman daun bawang terdiri dari, Akar, batang semu, dan daun. Daun bawang merupakan tanaman setahun (sekali panen) yang berbentuk rumput. Disebut dengan daun bawang atau bawang daun karena yang dikonsumsi hanya daunnya atau bagian daun yang masih muda saja. Pangkal daunnya membentuk batang semu dan bersifat merumpun.Batangnya pendek dan berbentuk cakram. dicakram inilah timbul tunas daun dan akar serabut.

Untuk Struktur bunganya tidak jauh berbeda dengan tanaman bawang merah. Warna bunganya putih. Biji yang masih muda berwarna putih, sedangkan setelah tua akan berwarna hitam.

Jenis-jenis daun bawang

Bawang daun termasuk famili Liliaceae. Setidaknya ada dua jenis bawang daun yang banyak dibudidayakan oleh petani. yakni, bawang bakung (Alium Fistulosum L.) dan bawang Prei (Allium Porum L.). Dimasyarakat bawang bakung atau bawang semprong sering disebut dengan sibol, sedangkan Bawang prei sering disebut dengan leek. Di indonesia sendir varietas bawang daun yang banyak ditanam adalah plumpung, nyonya, mambo, awir, jabring, mambo besi.

Lantas apa bedanya kedua jenis bawang daun ini ??

Kedua jenis bawang daun ini dapat dibedakan dengan mudah. Daun bawang bakung bulat panjang dan berlubang sepeti pipa, sedangkan daun bawang prei panjang, pipih berpelepah panjang dan liat. Adapun bentuk umbi bawang bakung terkadang ukurannya kecil, sedangkan bawang prei tidak berumbi.

Syarat Hidup Tanaman Bawang Daun

Tanaman bawang daun dapat ditanam di dataran rendah ataupun dataran tinggi. Akan tetapi idealnya tanaman ini ditanam di dataran tinggi dengan ketinggian 900 hingga 1700 M diatas permukaan laut. Apabila ditanam di dataran rendah biasanya tanaman ini akan memiliki rumput yang lebih sedikit dan kecil.

Adapun syarat penting lainnya adalah tanah harus subur, gembur dan ke asaman tanah sekitar 6,5 hingga 7. Dengan suhu udara berkisar 19 – 24 Celcius dengan kelembapan 80 – 90 %. Waktu yang cocok untuk bertanam bawang daun adalah ketika memasuki awal musim hujan atau awal musim kemarau.

Cara Menanam Bawang Daun

1.  Menyiapkan benih

Bawang daun dapat dikembangbiakkan dengan anak tunas dan biji. Pada umumnya bawang daun dikembangbiakkan dengan anak tunas. Anakan tunas yang akan dijadikan bibit dipisahkan dari rumpun induknya. Sebelum ditanam, ujung daun tunas dipotong seukuran sepertiga bagian tanaman. Kemudian pindahakan ke lahan tanam.

Untuk perkembangbiakan secara biji dapat dilakukan sebagai berikut :

  • Buatlah bedeng persemaian dengan cara dicangkul dan berikan pupuk kandang (kotoran unggas) kemudian buat alur di atas bedengan.
  • kemudian tebarkan benih bawang daun dalam alur yang telah dibuat sedalam 1 cm dengan jarak alur 10 cm.
  • Apabila Anda menggunakan media polybag, maka setiap polybag diisi dengan 1 hingga 2 biji saja.
  • Setelah semua disebar. Kemudian tutup tempat persemaiaan dengan daun pisang atau dengan kain yang sudah dibasahi. Hal ini bertujuan agar benih tidak terkena sinar mataharih langsung dan menjaga kelembapan tanah. Setelah 3-5 hari benih sudah mulai bekecambah. buka penutup tersebut.
  • Agar cepat tumbuh, lakukan penyiraman sebanyak 2 kali dalam sehari, pada pagi dan sore hari.
  • Untuk merangsang pertumbuhan bibit Anda dapat memberikan pupuk kimia, berupa urea atau pupuk cair organik. Pemberian pupuk ini harus dilarutkan terlebih dahulu kedalam air. Setelah itu siramkan pada media semai.
  • Setelah 60 hari dari masa penyebaran bibit. bawang daun sudah mencapai ketinggian 10 – 15 cm. Bibit sudah dapat dipindahkan ke lahan.

2. Mengolah Media Tanam

Sebelum bibit dipindahkan, tanah diolah terlebih dahulu. Tanah tersebut dicangkul atau dibajak sedalam 30 -40 cm. Kemudian diberi pupuk kandang sebanyak 10 -15 ton perhektarnya. Setelah diamkan lahan selama 7 hari Agar pupuk terkena sinar matahari langsung. Kemudian tanah diratakan, dibuat salur-salur kecil yang memiliki kedalaman 10 hingga 20 cm, denga jarak antar sulur 25 cm. Untuk kedalamnnya disesuaikan dengan ukuran bibit bawang daun tersebut.

Bibit bawang daun ditanam satu persatu dalam salur dengan jarak tananam 20 cm. Bibit ditimbun dengan tanah secara bertahap sambil tanah didangir.

3. Pemupukan

Setelah tanaman berumur 3-4 minggu, tanaman bawang daun diberi pupuk urea sebanyak 3 gram setiap batangnya atau untuk lahan 1 hektar kurang lebih membutuhkan pupuk urea sebanyak 600 kg.

Adapun cara pemupukannya adalah dengan meletakkan urea di kanan dan kiri tanaman di dalam saluran. usahakan jangan sampai mengenai tanaman langsung. Kemudian saluran ditutup dengan tanah hingga membentuk bedengan.

4. Penyiraman

Agar tanaman dapat tumbuh dengan baik lakukan penyiraman secara rutin setiap harinya. yakni 2 kali dalam sehari, atau tergantung kondisi cuaca dan kondisi tanaman. Adapun waktu penyiraman yang dianjurkan ialah pada bagi hari sebelum jam 09.00 atau sore hari setelah pukul 17.00. Pada jam-jam tersebut sinar matahari tidak terlalu terik.

5. Penyiangan

Kegiatan penyiangan atau pendangiran dilakukan jika di areal bedengan banyak ditumbuhi gulma atau rumput-rumput liar. Penyiangan perlu dilakukan, untuk mengurangi persaingan dalam merebutkan makanan yang ada di dalam tanah. Selain itu, dengan dilakukan penyiangan akan mengurangi resiko tanaman bawang daun terkena serangan hama dan penyakit. Proses penyiangan dilakukan dengan cara mencabut gulma hingga ke akar-akarnya.

6. Pengendalian Hama Penyakit

Pengendalian hama dan penyakit dapat dilakukan secara manual yakni dengan memangkas bagian tanaman yang terserang hama. Jika sudah sulit untuk ditangani secara manual Anda dapat menyemprotkan Coracoron.

7. Pemanenan

Bawang daun dapat dipanen setelah berumur 2,5 bulan sejak ditanam atau empat bulan dari  persemaian. Adapun cara pemanenannya yakni dengan cara mencabur seluruh rumpun-rumpunya. Akan tetapi, rumpun-rumpun yang akan dijadikan bibit harus ditinggalkan di kebun.

Demikian pembahasan kami mengenai Cara Menanam Daun Bawang. Semoga bermanfaat…

  Analisis Keuntungan Budidaya Pembenihan Ikan Patin

Leave a Comment