dewitani.net – Cara Menanam Kangkung – Tentunya kita sudah tidak asing lagi dengan sayuran kangkung. Seringkali kali Isteri atau ibu kita mengolah masakan dari bahan baku kangkung seperti, tumis kangkung, pelecing kangkung, lalapan dan masih banyak lagi lainnya.
Selain enak dijadikan bahan masakan ternyata kangkung juga banyak mengandung Gizi seperti, Mengandung Vitamin A, B, C, Serat, Kalsium, Fosfor, Natrium, Kalium, Niacin, Protein serta unsur gizi lainnya yang berguna bagi kesehatan tubuh. Selain itu Kangkung juga berkhasiat untuk menenangkan syarat atau berfungsi sebagai obat tidur alami.
Taksonomi Tanaman Kangkung
Berikut ini Gaksnomi tanaman kangkung :
Diviso :SpermatophytaSub-divisio : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Famili : Convolvulaceae
Genus : Ipomoea
Spesies : Ipmea aquatica forsk (kangkung air), I.Reptans Poir (Kangkung darat).
Ciri-Ciri Morfologi Tanaman Kangkung
Kangkung merupakan tanaman sayuran yang bersifat menjalar. Kangkung memilki batang yang kecil, berbentuk bulat memanjang, dan berlubang di dalamnya. Tanaman kangkung memiliki sistem perakaran tunggang dan cabang-cabang akarnya menyebar ke segala penjuru. Daunnya berbentuk seperti jantung-hati dengan ujung daun runcing. Permukaan daun bagian atas berwarna hijau tau sedangkan permukaan daun bagian bawah berwarna hijau muda.
Apabila sudah dewasa tanaman kangkung dapat berbunga, berbuah, dan berbiji, untuk jenis kangkung darat, bentuk bunganya seperti terompet dan daun mahkota bunga berwarna putih atau merah-lembayung.
Setelah melewati fase berbunga tanaman kangkung akan berbuah, buah kankung berbentuk bulat telur yang di dalamnya berisi tiga butir biji, bentuk biji kangkung bersegi-segi atau agak bulat, berwarna coklat atau kehitam-hitaman, dan termasuk kedalam biji berkeping dua.
Jenis Kangkung
Ada dua jenis kangkung yang banyak dibudidayakan oleh petani yakni kangkung darat dan kangkung air. Untuk kangkung darat memiliki ciri-ciri, berdaun panjang dengan ujung daun runcing, daun berwarna hijau keputih-putihan. Bunganya berwarna putih. Sedangkan untuk jenis kangkung air memiliki ciri-ciri, daunya berbentuk panjang tetapi ujungnya agak tumpul dan berwarna hijau kelam. Bunganya berwarna putih kekuning-kuningan.
Menanam Kangkung
Kangkung dapat dengan mudah ditanam di semua jenis tanah, dengan catatan unsurhara pada tanah tersebut mencukupi untuk pertumbuhan tanaman kangkung. Untuk kangkung air biasanya ditaman dipinggir-pinggir kolam, rawa atau sungai. Sedangkan kangkung darat biasanya ditanam ditempat-tempat yang agak kering.
Sedangkan waktu yang ideal untuk menanam kangkung adalah ketika musim hujan untuk kangkung darat dan musim kemarau untuk kangkung air. Usahakan dalam menanam kangkung dilakukan di tempat terbuka yang tekena sinar matahari langsung. Karena, sinar matahari dapat mempercepat pertumbuhan kangkung dan meminimalisir serangan hama penyakit.
Kangkung dapat dikembangbiakan dengan dua cara yakni dengan biji dan stek. Untuk kangkung darat biasanya petani melakukannya dengan biji. Karena lebih efisien waktu dan tenaga.
Memilih benih berkualitas unggulan
Benih yang unggul menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan dalam menanam dan membudiayakan kangkung. Benih yang unggul dapat diperoleh dari indukan yang unggul pula, yakni yang terbebas dari berbagai hama penyakit, serta berasal dari varietas yang memang sudah teruji kualitasnya.
Khusus untuk benih kangkung darat, Anda dapat membelinya di toko-toko pertanian yang ada di daerah Anda. Diantaranya, Benih Merek Panah Merah, Benih kangkung keluaran Bisi dan masih banyak lagi lainnya.
Sedangkan untuk kangkung air. Pilihlah bibit yang terbebas dari hama penyakit serta memiliki tektur batang yang keras, daunya tidak bolong-bolong serta masih dalam kondisi yang fresh atau segar. Kangkung air biasanya dikembangbiakan dengan cara stek batang. Dengan cara menstek batang kangkung sepanjang 20-25 cm. Kemudian langsung ditanam di media tanam.
Menyiapkan Lahan
Persiapan lahan untuk penanaman kangkung darat dilakukan dengan cara mencangkul tanah, tidak usah terlalu dalam cukup 30 cm saja (kurang lebih 1 cangkulan), kemudian diberi pupuk kandang atau kompos sebanyak 5 ton/ atau 0,5 kg untuk satu meter perseginya. Setelah pupuk ditebar secara merata, buatlah bedengan dengan lebar minimal 1 meter. Untuk panjangnya sesuai kondisi lahan yang Anda miliki.
Setiap bedengan berisikan 2 atau 3 baris tanaman dengan jarak antar baris 30 cm. Setiap barisnya dibuat lubang-lubang dengan menggunakan tugal atau tongkat. Setiap lubang ditanami 3-4 biji kangkung. Jarak antarlubang dalam barisan 20 cm.
Hasil setek tanaman kangkung air dapat ditanam langsung pada lumpur kolam atau sawah yang airnya dangkal dengan jarak tanam 30 cm x 20 cm. Untuk memperoleh hasil yang optimal. Anda juga dapat menggemburkan areal tanam dengan cara dibajak.
Perawatan Tanaman
Setelah bibit ditanaman Tahap selanjutnya adalah tahap perawatan tanaman, yakni dengan cara membersihkan rumput-rmput yang menggnggu. Untuk mempercepat perkembangan tanaman, Berikan pupuk urea setelah 7 hari masa tanam.
Sedangkan untuk perawatan kangkung air tidak jauh berbeda dengan kangkung darat. Pada tanah yang masih subur atau rawa, pupuk buatan tidak pernah diberikan. Akan tetapi, kesuburan tanaman dapat bertambah apabila diberikan pupuk urea sebanyak 100-200 kg per-hektarnya.
Pengendalian Hama Penyakit
Dibandingkan dengan tanaman lainnya, hama yang menyerang tanaman kangkung terbilang tidak terlalu banyak. Akan tetapi, Meskipun tidak terlalu banyak Anda juga harus memberi perawatan khusus agar kangkung dapat tumbuh sesuai yang kita harapkan.
Berikut ini hama dan penyakit yang sering menyerang tanaman kangkung :
Hama
Bekicot
Hewan bercangkang ini muncul ketika kondisi tanah di sekitar areal tanaman lembab. Untuk pengendaliannya Anda hanya perlu melakukan sanitasi kebun secara teratur dan rutin. Selain itu Anda dapat melakukan pembasmian secara manual dengan tangan kita sendiri dan menyingkirkannya jauh-jauh dari areal penanaman kangkung.
Kutu Daun
Hama kutu daun akan membuat daun-daun kangkung menguning, menggulung, layu dan tanaman menjadi kurus dan kerdil.
Kutu daun akan menyerap cairan yang ada pada tanaman, apabila tidak dilakukan penanganan maka akan membuuat pertumbuhan kangkung menjadi tidak normal.
Untuk pengendaliannya Anda dapat melakukan penyemprotan insektisida berbahan aktif.
Ulat Grayak
Ciri-ciri jika hama ini telah menyerang tanaman adalah munculnya lubang-lubang muali dari bagian ujung sampai pangkal daun. Ulat ini akan muncul apabila tanaman tidak dirawat dengan baik.
Untuk pengendaliannya, Anda perlu melakukan sanitasi lahan dengan maksimal atau mengambil secara manual dengan tangan. Dan jika serangan hama tersebut sudah susah dikendalikan maka Anda dapat melakukan penyemprotan insektisida Diazinon sesuai dosis pada petunjuk.
Penyakit
Karat Putih
Penyakit ini disebabkan oleh jamur jamur Albugo Ipomoe panduratae. Tanaman kangkung yang terkena penyakit ini pada permukaan daunnya akan muncul bercak putih-putih.
Untuk mengatasinya anda dapat melakukan penyemprotan dengan menggunakan M-45 atau Benlate sesuai dengan dosis yang tertera pada petunjuk.
Bercak Pada Daun
Penyakit ini disebabkan oleh jamur Cercospora bataciola dan Fusarium sp. Tanaman yang sudah terserang penyakit ini pada permukaan daunnya muncul bercak kecoklatan hingga kehitaman. Untuk pengendaliannya, Anda hanya perlu mencabut tanaman yang telah terserang dan membuangnya jauh-jauh dari tanaman yang masih sehat. Hal ini dilakukan untuk mencegah tanaman yang masih sehat ikut tertular.
Selain itu, Anda juga dapat melakukan penyemprotan dengan Dithane M-45 pada tanaman yang terserang. Akan tetapi, penyemprotan ini tidak menutup kemungkinan jamur masih hidup dan dapat menyebabkan penyebaran penyakit lagi.
Proses Pemanenan
Pemanenan kangkung biasa dengan cara dipangkas dan dicabut. Untuk pemanenan dengan cara dipangkas biasanya diperuntukan untuk kangkung air, sedangkan apabila dipanen dengan cara di cabut biasanya peruntukan untuk kangkung darat.
Pemanenan dengan cara dipangkas sudah dapat dilakukan ketika tanaman sudah berumur kurang lebih 3 bulan. Ujung tanaman dipangkas sekitar 30 cm supaya tumbuh banyak cabang. Hasil pangkasan ini merupakan panen yang pertama yang dapat Anda konsumsi sendiri atau dijual. Untuk pemanenan berikutnya dilakukan dengan cara ujung cabang dipangkas setiap 15 hari sekali.
Apabila sudah berumur kurang lebih satu tahun, biasanya pertumbuhannya sudah mulai melambat. Oleh sebab itu, tanaman kangkung dpaat diremajakan dengan cara dibongkar seluruhnya atau sebagian. Selain itu, tanah dicangkul atau dibajak lagi, kemudian ditanami stek atau benih kangkung yang baru.
Sedangkan Untuk Kangkung Darat, biasanya dipanen setelah kangkung berumur 30 hari setelah masa tanam. Pada usia ini ketinggian kangkung rata-rata sudah mencapai 20-25 cm tergantung varietasnya. Pada umumnya Kangkung darat dipanen dengan cara mencabut hingga keakar-akarnya. Kemudian dicuci untuk menghilangkan kotoran-kotaran yang masih menempel.
Demikian ulasan mengenai cara menanam kangkung, semoga ulasan ini dapat bermanfaat bagi kita semua….