dewitani.net – Mengenal Lebih Dekat Dengan Tanaman Kina – Semakin Pesatnya penyebaran virus korona di Indonesia. Membuat berbagai lapisan masyarakat berbondong-bondong mencari obat-obatan untuk menangkal virus yang berasal dari Wuhan Cina ini.
Baru-baru ini dilansir dari acara mata najwa, Ridwan Kamil atau lebih dikenal dengan kang emil Menyebutkan jika ada 100 orang yang sudah sembuh dari virus korona oleh obat yang berbahan dasar kulit Kina.
Senyawa Klorokuin Fosfat yang merupakan senyawa sintetis (kimiawi) yang memiliki struktur sama dengan senyawa quinine sulfate.
Senyawa quinine sulfate diperoleh dari ekstrak kulit batang pohon kina, yang selama ini digunakan sebagai obat malaria. Klorukuin memang menjadi salah satu senyawa yang dianggap menjadi antivirus untuk Covid-19.
Sebagaimana penelitian yang sudah dilakukan oleh Wuhan Institut of Virology dari Chinese Academy of Sciences. Penelitian ini diketua oleh Manli Wang bersama timnya yang merupakan ahli Virologi dan telah dipublikasikan dalam jurnal Nature.
Berdasarkan penelitian ini, diketahui jika klorokuin dapat menghambat dan memblokir infeksi virus Covid-19. Selain itu Klorokuin juga dapat membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh untuk melawan virus tanpa mengalami dampak negatif yang dapat menyebabakan kegagalan organ.
Selain itu, berdasarkan Jurnal US National Library of Medical Institutes of Health, kandungan chloroquine phosphate dari pohon kina-lah yang efektif dalam melawan virus corona. Jurnal tersebut menyebutkan jika kandungan chloroquine phosphate terbukti manjur secara klinis. Bahkan, obat dengan kandungan tersebut sudah direkomendasikan untuk penanganan virus corona oleh Kementerian kesehatan china.
Mengenal Lebih Dekat Tanaman Kina !!!
Kina merupakan tanaman obat yang berasal dari Amerika Selatan yang tersebar di sepanjang pegunungan Andes yang meliputi wilayah Venezuela,Equador, Colombia, Peru hingga Bolivia. Daerah tersebut meliputi hutan- hutan pada ketinggian 900-3.000 meter di atas permukaan laut. tanaman kina diperikaran masuk ke Indonesia pada tahun 1852 yang langsung didatangkan dari Bolivia, tetapi tanaman kina yang tumbuh dari biji tersebut akhirnya mati. Pada tahun 1854 sebanyak 500 bibit kina dari Bolivia ditanam di Cibodas dan tumbuh 75 pohon yang terdiri atas 10 klon.
Klasifikasi Tanaman Kina
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledonae
Keluarga : Rubiaceae
Genus : Chinchona
Spesies : Chinchona spp.
Jenis – Jenis Tanaman Kina
Secara Garis Besar ada 3 jenis tanaman kina yakni Succirubra, Calisaya, ledgeriana.
Succirubra
Ciri-cirinya ialah tanaman dapat mencapai tinggi hingga 17 meter. Cabangnya berbentuk galah yang bersegi 4 pada setiap ujungnya, mula-mula berbulu padat dan pendek kemudian agak gundul dan berwarna merah. Daun terletak berhadapan dan berbentuk elips, lama kelamaan menjadi lancip atau bundar, warna hijau sampai kuning kehijauan, daun gugur berwarna merah.
Tulang daun terdiri dari 11 hingga 12 pasang, agak menjangat, berbentuk galah, daun penumpu sebagian berwarna merah, sangat lebar. Ukuran daun panjang 24 – 25 cm, lebar 17 –19 cm. Kelopak bunga berbentuk tabung, bundar, bentuk gasing, bergigi lebar bentuk segitiga, lancip. Bunga wangi, bentuk bulat telur sampai gelendong.
Calisaya
Letak daun saling berhadapan, bentuk bundar sungsang lonjong, panjang 8 –15 cm, lebar 3 – 6 cm, permukaan bagian bawah berbulu halus seperti beludru terutama pada daun yang masih muda, panjang tangkai 1 – 1.5 cm. Daun penumpu lebih panjang dari tangkai daun, bila sudah terbuka daun penumpu akan gugur. Bunga bentuk malai, berbulu halus, bunga mengumpul di setiap ujung perbungaan, kelopak bentuk tabung dan bergigi pada bagian atasnya.
Bunga bentuk bintang, berbau wangi dengan ukuran panjang 9 mm, helaian mahkota bunga bagian dalam berwarna merah menyala, berbulu rapat dan pendek, panjang benang sari setengan bagian tabung bunga. Buah berwarna kemerahan bila masak, bentuk seperti trelur panjang 4 mm dan bersayap.
ledgeriana
Tinggi pohon antara 4 – 10 Meter, cabang bentuk segi empat, berbulu halus. Daun elip hingga lanset, bagian pangkal lancip dan tirus, ujung daun lancip dan jorong, helaian tipis, berwarna ungu terang tetapi daun muda berwarna kemerahan, tangkai daun tidak berbulu, berwarna hijau atau kemerahan, panjang tangkai 3 – 6 mm. Ukuran daun panjang 25.5 – 28.5 cm, lebar 9 – 13 cm, namun adakalanya panjang 7 cm dan lebar 2 cm.
Daun penumpu bundar sampai lonjong panjang 17 – 32 mm dan tidak berbulu. Mahkota bunga berwarna kuning agak putih dan berbau wangi, bentuk melengkung dengan ukuran panjang 8 – 12 mm. Panjang malai 7 – 18 cm dan gagang segi empat sangat pendek dan berbulu rapat. Kelopak bunga bentuk limas sungsang 3 – 4 mm, tabung tebal ditutupi bulu warna putih, tabung mahkota bunga bagian luarnya berbulu pendek tapi bagian dalamnya gundul dengan 5 sudut. Tangkai sari tidak ada. Buah lanset sampai bulat telur dengan ukuran panjang 8 – 12 mm dan lebar 3 – 4 mm. Biji lonjong sampai lanset panjang 4 – 5 mm.
Dari ketiga jenis tersebut, setidaknya ada dua jenis kina yang banyak dibudidayakan di Indonesia yakni C. succirubra Pavon (kina succi) yang dipakai sebagai batang bawah dan C. ledgriana (kina ledger) sebagai bahan tanaman batang atas. Tananam kina banyak ditanam di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Sumatra Barat.
Manfaat Kina Bagi Kesehatan
Selain dipercaya sebagai antivirus Covid-19, ternyata Tanaman kina juga memiliki khasiat lain untuk mengobati berbagai macam penyaki seperti :
1. Mengobati malaria
Sejak dari dahulu tanaman sudah dikenal sebagai obat malaria. Kandungan alkaloid, dan kuinina yang terdapat pada kulit kina dapat membantu meringankan gejala malaria dengan cara membunuh dan menghalangi pertumbuhan parasit malaria yang ada dalam aliran darah.
2. Mengobati masalah pencernaan
Kina juga dapat digunakan untuk mengatasi berbagai masalah pencernaan.Terutama untuk bagian kulitnya. Kulit pohon kina dapat merangsang produksi jus pencernaan yang mengandung enzim yang dibutuhkan oleh saluran pencernaan. Selain itu, manfaat kina lainnya adalah dapat mengatasi parasit dan protozoa dalam usus yang dapat menyebabkan berbagai masalah dalam pencernaan.
3. Mengatasi beberapa gangguan pada jantung
Sejak abad 18 tanaman kina sudah dimanfaatkan untuk mengatasi berbagai masalah jantung dan aritumua. Manfaat ini di dapatkan dari zat alkaloid lain yang ditemukan dalam kina yaitu kuinidin. Hingga hari kuinidin yang diproduksi dari kuinin masih digunakan sebagai pengobatan untuk aritmia. Kuinidin dihasilkan dari kina alami, karena hari ini belum tercipta sintetisnya.
4. Mengobati flu
Mengobati berbagai gejala flu juga merupakan salah satu manfaat kina. Kina digunakan untuk mengatasi influenza ringan, flu biasa, bahkan flu babi. Kina dapat menurunkan gejala flu seperti bersin-bersin, hidung mampet, dan lain sebagainnya.
Tanaman kina juga bisa membantu menurunkan demam karena termasuk ke dalam obat antipiretik atau penurun demam.
5. Membantu mengatasi kanker
Kina juga tercatat sebagai salah satu obat untuk terapi kanker. Penggunaan kina sebagai obat tradisional untuk kanker dilakukan di Amerika Selatan. Kina dipercaya dapat mengobat beberapa jenis kanker seperti kanker payudara, kanker hati, kanker limpa, dan beberapa jenis kanker lainnya.
6. Mengatasi gangguan pembuluh darah
Kina juga dipercaya dapat mengatasi beberapa masalah pembuluh darah. Beberapa kondisi masalah pembuluh darah yang dapat diatasi dengan kina adalah seperti varises dan wasir. Umumnya digunakan kina dalam bentuk obat topikal untuk pengobatan masalah ini.
7. Mengatasi kram otot kaki
Manfaat kina yang terakhir adalah sebagai obat untuk kejang otot dan kram kaki. Manfaat tenaman kina yang satu ini dibuktikan dengan beberapa penelitian. Seperti sebuah penelitan pada tahun 1998 yang merekam efek positif dari kina untuk kram kaki dan menunjukkan tinitus sebagai satu-satunya efek samping.
Penelitian lainnya dilakukan pada tahun 2002 dan menunjukkan bahwa pemberian kina efektif untuk menurunkan intensitas, frekuensi, dan nyeri pada kram kaki tanpa menimbulkan efek samping.
Cara Mengonsumsi Kina yang Aman dan Benar
Secara tradisional Anda dapat menggunakan kina dengan sangat mudah. Yakni, Anda hanya perlu meminum air rebusan kulit pohon kina sebanyak 1 hingga 3 kali dalam sehari (Kulit kina yang sudah kering). Penggunaan bubuk kina menggunakan kapsul juga bisa dilakukan, dosisnya adalah 2 gram bubuk kina per hari.
Selain itu, Kandungan Alkaloid yang terdapat pada kina juga dapat ditemukan dalam bentuk obat yang sudah dijual secara komersil. Manfaatnya tentu kurang lebih sama seperti manfaat pohon kina secara alami. Akan tetapi, jika digunakan sebagai obat resep, penggunaan alkaloid kina sebaiknya dilakukan sesuai dengan petunjuk dokter yang sudah ahli dibidangnya.
Baik penggunaan secara tradisional maupun sebagai obat resep, tentunya kina tetap berpotensi menimbulkan efek samping, meskipun memang tidak terjadi pada semua orang. Ikuti penggunaan kina sesuai dengan dosis yang disarankan agar tidak menimbulkan efek samping.
Alkaloid dalam kian berpotensi menjadi racun jika digunakan dalam jumlah berlebihan. Maka dari itu, meskipun kina merupakan bahan alami, tanaman ini tetap tidak boleh dikonsumsi secara berlebihan sebagai obat.
Jika mengalami efek samping akibat penggunaan kina, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Penelitian terhadap kina tentunya semakin alam semakin perkembang, sebelum menggunakannya sebagai obat herbal, pastikan telah mengacu pada penemuan terbaru tentang tanaman ini.
Menggunakan herbal sebagai pengobatan memang bisa saja ampuh untuk berbagai penyakit. Namun sebaiknya tetap di bawah pengawasan ahli herbal. Jika sedang mengonsumsi obat resep, selalu konsultasikan dengan dokter jika ingin menggunakan obat herbal.
Demikian pembahasa kami mengenai Mengenal Lebih Dekat Dengan Tanaman Kina. Semoga bermanfaat ya…