6 Tips Ternak Ayam Petelur Ras Skala Kecil 100 % Untung

dewitani.net – Ternak Ayam Petelur – Tidak jauh berbeda dengan usaha pertanian dan budidaya lainnya seperti ternak ayam petelur ras skala kecil, untuk memperoleh hasil yang optimal usaha ternak ayam juga harus di tuntut mau belajar sehingga pada akhirnya dapat memanfaatkan segala sarana dan teknologi saat ini, dan bahkan dapat membuat inovasi baru dalam beternak ayam.

Dalam kaitanya dengan pemanfaatan teknologi tersebut, peternak sebagai sumber daya manusia dan sebagai pemimpin unit produksi, haru mampu menerapkan teknolog peternak secara terpadu, yang meliputi faktor-faktor berikut ini :

  1. Menggunakan bibit unggul.
  2. Memberikan ransum (makanan) yang bermutu.
  3. Pelaksanaan tatalaksanan secara efisien.
  4. Pengendalian penyakit secara benar dan tepat.

Keuntungan dari ternak ayam akan tercapai secara optimal jika keempat faktor di atas dapat diterapkan dengan baik dan benar. dalam penerapan atau pelaksanaannya, keempat faktor di atas saling berhubungan satu dengan lainnya, sehingga apabila salah satu gagal maka akan mempengaruhi faktor lainnya.

Tips Ternak Ayam Petelur Ras Skala Kecil

1. Bibit Unggul

Di Indonesia ada dua bibit ayam petelur yang di ternakan, yakni ras ayam petelur coklat dan ras petelur putih. Secara ukuran ras ayam petelur coklat lebih besar dibandingkan ras ayam petelur putih, di Indonesia sendiri ras ayam petelur coklatlah yang paling banyak diternakan.

Dalam memilih bibit unggul untuk digunakan sebagai ayam petelur haruslah memenuhi persyaratan sebagai berikut :

  • Anak ayam (Doc) harus berasal dari indukan yang sehat dan unggul.
  • Tidak ada cacat fisik pada tubuhnya.
  • Pertumbuhan dan perkembangan normal.
  • Bulu terlihar halus dan penuh.
  • Memiliki nafsu makan yang baik.
  • Ukuran badan normal, ukuran berat badan antara 35-40 gram.
  • Kotoran kering, tidak becek atau lengket di dubur.

2. Pemberian Pakan

Pakan yang baik adalah pakan yang mengandung korbohidarat, protein, kalsium, mineral, dan vitamin. Kandungan ini dapat Anda temui dalam bentuk dedak, konsetrat, dan jagung giling. Pakan yang kurang baik dapat menghambat pertumbuhan ayam.

Begitu juga sebaliknya apabila ayam petelur memperoleh pakan secara berlebihan akan membuat ayam mengalami penumpukan lemak dan akan menurunkan produksi telur.

Pemberian pakan dilakukan pada pagi hari sekitar jam 07.00-08.00 dan pada siang hari pukul 15.00-14.00 dengan presentase 40% pada pagi hari dan 60% pada siang hari. Pemberian pakan dilakukan agak sore supaya suhu di kandang tidak terlalu panas karena ayam berdesakan berebut makanan. Panas pada kandang membuat ayam mudah stress.

Selain itu pembersihan tempat pakan dan minum rutin dilakukan sebelum pemberian pakan dan air minum pada pagi hari. kebutuhan nutrisi dan zat penyusunan di dalam ransum pakan yang diberikan pada setiap fase umurnya berbeda-beda.

  • Fase pertama umur 1-6 minggu pakan yang diberikan 27-35 gram per ekor selama satu hari.
  • Fase kedua umur 6-15 minggu, pakan yang diberikan 43-82 gram per ekor selama satu hari.
  • Fase ketiga umur 15-82 minggu, pakan yang diberikan 115-118 gram per ekor selama satu hari.

Air minum tidak boleh kosong, air sangat membantu ayam dalam membantu menstabilkan suhu tubuh ayam, ayam yang kepanasan cendrung lebih banyak mengkonsumsi air untuk menurunkan panas suhu tubuhnya karena ayam tidak memilii kelenjar keringat yang dapat membantu menurunkan suhu tubuh.

3. Pengendalian Penyakit

Pencegahan lebih baik dari mengobati, istilah ini berlaku untuk semua makhluk hidup tidak terkecuali dalam beternak ayam betelur. Salah satu pencegahan terbaik dalam beternak ayam adalah menjaga Sanitasi, Sanitasi merupakan tindakan pengendalian penyakit melalui kebersihan.

Oleh sebab itu, untuk memperoleh lingkungan yang bersih, higienis, dan sehat, maka tindakan sanitasi harus dilakukan secara teratur. Memang harus diakui bahwa rendahnya sanitasi sering menimbulkan peluang yang sangat besar bagi perkembangan suatu penyakit, yang kadang-kadang sulit diatasi. Sering kali banyak pula virus yang virulensinya tinggi sejak DOC tiba.

Keganasan semacam ini hanya mungkin ditekan dengan tindakan sanitasi dan pengelolaan secara baik. Dengan sanitasi ini maka keganasan dan jumlah organisme yang merugikan dapat ditekan, bahkan di basmi.

Selain dengan melakukan sanitasi penggunaan desinfektan dan vaksin dalam pengendalian penyakit sangat diperlukan. Desinfektan sendiri merupakan senyawa kimia yang berguna untuk membasim dan menghambat pertumbuhan dan perkembangan mikrroganisme tertentu. Sedangakan penggunaan vaksin bertujuan untuk memberikan kekebalan pada tubuh ayam agar tidak mudah terserang penyakit.

4. Cara Membuat Kandang Ayam

Kandang berfungsi untuk melindungi ayam dari lingkungan yang merugikan, terutama terhadap terik sinar matahari, hujan, dan ras dingin di waktu malam. Sehingga dengan demikian, ayam menjadi lebih nyaman. Di samping iut, kandang juga dapat berfungsi untuk memberi kemudahan kepada peternak dalam pemeliharaan dan penyelenggaraan peternak.

Syarat Kandang yang baik :

  • Kandang jauh dari daerah pemukiman penduduk.
  • Kandang jauh dari jalan raya yang dillalui banyak kendaraan bermotor, karena suara yang bising dapt menyebabkan penurunan produksi telur.
  • Jauhkan dari lokasi binatang yang mengganggu ayam, seperti ular dan musang.
  • Lokasi kandang dekat dengan sumber air.
  • Daerah kandang tidak lembab dan cukup memperoleh sinar matahari, tidak berada di daerah yang memiliki kecepatan angin yang tinggi.
  • Jangan membuat kandang dengan permukaan lahan yang berbukit karena menghalangi sirkulasi udara dan membahayakan aliran air permukaan bila turun hujan.
  • Kandang dibangun dengan sistem terbuka supaya sirkulasi udara terjaga dengan baik.
  • Suhu di dalam kandang idealnya 32-35 Celcius.

Baca Juga : Panduan Lengkap Cara Berternak Ayam Kampung

5. Sistem Pemeliharaan

Sistem pemeliharaan ayam petelur terbagi menjadi tiga jenis yakni :

Pemeliharaan tampa Penggantian Kandang

Merupakan pemeliharaan yang sepanjang hidupnya ayam dipelihara di dalam kandang. Sistem ini dapat mengurangi stress pada ayam akibat pemindahan ayam. Kandang yang digunakan dalam sistem ini biasanya kandang bentuk litter.

Pemeliharaan dengan Penggantian Kandang Menjelang Periode Berterlur

Dalam sistem ini ayam dipelihara di kandang yang sama dari awal pemeliharaan sampai siap untuk bertelur. Baru setelah siap untuk bertelur ayam dipindahkan ke kandang khusus untuk bertelur. Pada umumnya pemindahan dilakukan ketika usia ayam 16-18 minggu.

Pemeliharaan dengan Penggantian Kandang Menjelang Periode Dara

Pada sistem ini ayam dipelihara bersama-sama mulai dari masa awal hidup hingga umur kurang lebih 10 minggu. Kemudian ayam-ayam tersebut dipindahkan ke kandang lain untuk priode pembesaran, penularan, dan terakhir faseapkir. Sistem ini berfungsi untuk menghemat pemanasan dan mengurangi stress pada ayam karena ayam dipindah-pindahkan lebih awal. Sistem ini lebih sering diterapkan oleh peternak pembibit.

6. Panen dan Pascapanen

Waktu memanen telur ayam yakni 3 kali dalam sehari dengan pembagian waktu sebagai berikut

  • Pengambilan pertama pada pukul 10.00 – 11.00
  • Pengambilan kedua pada pukul 13.00 – 14.00
  • Pengambilan ketiga pada pukul 15.00 – 17.00.

Pembagian waktu sangat perlu dilakukan untuk mengurangi kerusakan isi telur yang disebabkan oleh virus dan dapat menekan kerusakan telur karena saling berbenturan atau karena di patok oleh si ayam sendiri. Setelah telur panen telur terakhir, bersihkan kandang untuk meminimalisir tumbuhnya penyakit.

Berikut adalah 6 Tips Cara Ternak Ayam Petelur Ras Skala Kecil yang bisa anda jadikan referensi, banyak faktor faktor yang bisa anda terapkan untuk menghasilkan kualitas panen yang baik.

  Jenis Domba di Indonesia yang Banyak Kita Temui

Leave a Comment