dewitani.net – Cara mengobati ayam ngorok dan Pilek – Apabila kondisi ayam sedang lemah maka bibit penyakit dapat dengan mudah masuk dan berkembang di dalam tubuh ayam. Apalagi jika lingkungannya kotor, banyak sekali bibit penyakit yang berkeliaran. Cuaca buruk, peralatan dan perkandangannya yang kotor juga dapat menyebabkan serangan penyakit.
Berikut ini berbagai penyakit ayam dan cara penanggulangannya yang benar :
Macam Penyakit dan Pengobatan
1. Penyakit Ngorok
Gejala Ayam sering ngorok, terutama pada waktu sore hari. Seperti, ayam menderita diare, sedang dari matanya keluar cairan yang berupa eksudat.
Penyebab penyakit ini adalah Mycoplasma Gallisepticum. Selain itu, terpaan angin yang terlalu berlebih juga dapat menyebabkan serangan penyakit ngorok. Bentuk kandang ajengan juga memprmudah serangan penyakit ini, karena bentuknya yang tinggi dan banyak ventilasi.
Biasanya penyebaran penyakit ini melalui makanan, minuman dan kontak langsung. Apabila makanan dan minuman yang sudah terkontaminasi bibit ayam itu diberikan, maka ayam yang sehat akan tertulari juga. Debu dan percikan air juga dapat menyebarkan penyakit ini.
Pengendalian ayam ngorok
Pencegahan adalah cara terbaik yang dilakukan untuk penyakit ini. Untuk itu kandang dan lingkungannya harus dibersihkan dari kotoran ayam dan berbagai kotoran lainnya. Pakan yang diberikan adalah yang masih dalam kondisi yang baik. Dan agar tidak terbuang dan mengotori lantai kandang, maka pakan diletakkan pada tempatnya dengan rapi. Jumlah populasi ayam dalam satu kandang juga harus diperhitungakn agar tidak berdesak-desakan.
Pencegahan juga dapat dengan Belcospire yang berbentuk tepung, dosisnya 0,5 gram/liter air minum dan diberikan pada anakan yang berumur 4-5 minggu, 9-10 minggu, 16-19 minggu dan seterusnya. Pemberian dilakukan selama tiga hari berturut-turut. Untuk pengobatan, dosis 0,5 gram/liter air minum selama 5 hari berturut-turut.
2. Penyakit Pilek
Gejala
Pada mulanya ayam sering bersin dan menggeleng-gelengkang kepala. Dari lubang hidung dan mata keluar cairan encer atau lendir sehingga matanya sering tetutup dan bengkak. Terkadang pial dan jenggernya juga membengkak. Ciri lainnya, ayam menjadi lemas, lemah, dan sering kehausan, selain itu nafsu makannya juga menurun dan jarang berkokok, meskipun berkokok suaranya lemas.
Penyebab
Pada umumnya penyakit pilek disebabkan oleh serangan bakteri Haemophilus gallinarium. Pada umumnya penyakit pilek berkembang dengan cepat pada musim penghujan. Biasanya akan menyerang anakan, remaja (lincir) dan ayam dewasa. Akan tetapi penyakit ini tidak menimbulkan kematian yang signifikan, hanya menurunkan berat badan si ayam saja.
Penyebaran
Penyebaran bakteri ini melalui udara, kontak langsung, hewan lain, dan melalui air minum dan makanan yang terkontaminasi bakteri.
Pencegahan
Ayam yang terserang dipisahkan. Kemudian diobati dengan Imequyl yang merupakan obat anti infeksi berbentuk serbuk. Untuk pencegah dini pilek pada ayam, kandang pemeliharaan harus ditata dengan baik, sinar matahari harus masuk dan kandang tidak lembab. Percikan air hujan juga harus diperhatikan supaya tidak mengenai ayam dalam kandang. Karena ayam yang kedinginan akan mudah terserang penyakit pilek.
3. Penyakit Cacingan
Gejala
Ayam yang terserang penyakit cacingan akan tampak lesu, pucat, kurus, nafsu makan berkurang, beraknya mencret, pertumbuhan terlambat, dan produksinya menurun. Untuk bulunya terlihat kusam, rusak dan kacar. Sayapnya mengendor dan terkulai, dan ayam malas untuk berkokok.
Penyebab
Penyebab cacingan adalah cacing Ascaridia Galli. Cacing ini berbentuk bulan dan panjang, panjangya kurang lebih 5-11 cm dan warnanya putih kekuningan. Untuk makan cacing ini menghisap zat-zat makanan dalam tubuh ayam, inilah yang menyebabkan pertumbuhan ayam menjadi lambat.
Peyebaran
Siklur hidup cacing ini adalah 35 hari. Cacing betina yang berkembang dalam tubuh ayam sekali bertelu mampu mencapai 250.000 butir telur perhari. Telur-telur ini akan keluar bersamaan kotoran ayam, dan bila termakan oleh ayam lain maka akan cepat menetas dan berkembang di dalam tubuh ayam.
Pencegahan
Kondisi kandang harus terus dijaga agar tidak lembab, hal ini bertujuan untuk mengurangi ayam terserang cacingan. Untuk ayam yang sudah terkena cacingan berikan anticacingan Carisid. Cara menggunakannya yakni, campurkan obat ini ke dalam air minum ayam, dosisnya 3 ml/0,3 liter air minum untuk ayam berumur 4-6 minggu. Untuk ayam yang sudah berumur 6 minggu ke atas dosisnya, yakni 3 ml/0,3-0,5 liter air minum. Aduk terlebih dahulu sebelum diberikan kepada ayam yang sakit.
4. Penyakit Tetelo
Gejala
Gejala umum penyakit tetelo adalah ayam mengalami batuk dan bersin. Kemudian ayam terlihat lemas, lesu, pucat, nafsu makanya berkurang, warna bulunya terlihat kusam. dan malas untuk berkokok. Sayapnya menggantung dan terkadang terjadi kelumpuhan. Selain itu ayam juga mengalami mencret, kotoranya kehijaua, kekuningan, atau hitam putih. Gejala lain berupa gangguan syaraf, seperti kepalanya tertarik ke bawah atau ke belakag dan jalannya mundur, atau leher berputar-putar.
Penyebab
Penyakit ini disebabkan oleh sejenis virus (Tortor vurens). Bentuknya bermacam-macan tergantung strainnya.
Penyebaran
Penyebaran virus ini dapat melalui udara, kontak langsung dengan ayam yang menderita Tetelo, makanan dan minuman yang terkontaminasi virus ini, perlengkapan kandang yang tercemar, serta binatang lain yang membawa penyakit ini.
Pencegahan
Kondisi kandang harus selalu dijaga tetap bersih, tidak lembab, dan cukup terkena sinar matahari. Usahakan sebelum digunakan tempat minum dan makan dicuci kemudian keringkan. Pakan yang diberikan harus yang baik dan bebas dari virus. Pisahkan ayam yang sehat dengan ayam yang telah terkena Tetelo. Biasanya ayam yang sudah terserang tetelo tidak dapat diobati lagi. Oleh sebab itu pencegahan adalah jalan terbaik. Selain itu Anda juga dapat memberikan pestos secara teratur kepada ayam.
5. Penyakit Berak kapur
Gejala
Gejala yang terjadi berbeda-beda tergantung umur ayam yang diserang. Untuk anakan ayam biasanya akan tampak kedinginan walupun sudah diberi pemanas. Sehingga berdiri berdesakan mendekati tempat pemanasan. Akibat saling berhimpitan terkadang banyak anak ayam yang terinjak-injak dan pada akhirnya mati. Selain itu anak ayam akan terserang mencret, warna kotornya keputih-putihan, tidak memiliki nafsu makan, dan mengalami kesulitan bernafas.
Sedangkan untuk ayam yang sudah dewasa gejalanya berupa mencret, warna kotoranya hijau kecoklat-coklatan, daya bertelurnya menurun, dan terkadang lubang duburnya tertutup oleh kotorannya sendiri.
Penyebab
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Salmonella Pullorum.
Penyebaran
Pada umumnya bakteri ini menyebar melalui telur yang berasal dari penjatan dan betina yang menderita penyakit berak kapur.
Pencegahan
Ayam yang sudah terkena penyakit berak kapur segera pisahkan dengan ayam yang sehat. Berikan obat Neo Sulfat yang dicampurkan pada minumnya. Adapun dosis untuk pengobatan adalah 3 sendok makan Neo Sulfa yang di campurkan 4 liter air minum. Sedangkan untuk pencegahan penyakit ini Anda dapat memberikan 2 sendok makan Neo Sulfa yang dicampurkan 4 liter air. Biasanya pencegahan ini diberikan kepada ayam yang baru berumur 2 hari sampai 10 minggu dalam kurun waktu 3 hari berturut-turut.
Baca Juga : Cara Melatih Ayam Bangkok Aduan Supaya Keras dan Cepat
6. Penyakit Berak Darah
Gejala
Lazimnya ayak yang terkena berak darah akan terlihat, mengantuk, lesu, pucat, dan sayapnya terkulai. Kotorannya bercampur darah dan berwarna merah, tidak memiliki nafsu makan, pertumbuhannya lambat, badannya kurus. Penyakit ini biasanya menyerang anakan terutama ketika berumur 10-60 hari. Apabila tidak ditangani dengan benar maka dapat menyebabkan kematian pada ayam.
Penyebab
Penyakit ini disebabkan oleh binatang Coccidia. Binatang ini merusak dan berkembang biak dalam usus ayam, yang dapat menyebabkan radang usus yang di ikuti dengan diare pada ayam.
Penyebaran
Penyebaran dapat dilakukan melalui kontak langsung, kotoran dari ayam yang sakit, pakan dan minuman yang sudah terkontaminasi bintang ini.
Pencegahan
Kandang harus selalu diberisihkan minimal 2 minggu sekali dengan menggunakan karbol. Kotoran ayam di buang setiap hari dan kandang dijaga agar tidak lembab. Apabila sudah ada yang terkena penyakit ini segera pisahkan dengan ayam yang masih sehat. Berikan obat Saquadil 50, obat ini berbentuk cair yang cara penggunaannya di campur dengan air minum ayam. Dosisnya 20 ml Saquadil 50 DENGAN 3,5 Liter air. Aduk hingga merata. Berikan obat dengan sistem 3 : 2 : 3, yakni 3 hari diberikan obat kemudian 2 hari dihentikan dan 3 hari diberikan kembali. Biasanya obat ini digunakan untuk ayam yang masih berumur kurang dari 3 minggu.
Jamu Pencegah Penyakit Ayam
Berikut ini beberapa tanaman herbal yang dapat digunakan sebagai obat alami alam :
- Temulawak, lempuyang, temu ireng, cabe dan tebuh. Memperkuat kekebalan tubuh ayam dari serangan berbagai penyakti.
- Jamu yang terbuat dari campuran bawang putih, kunyit dan daun pepaya. Bermanfaat untuk menambah daya tahan tubuh ayam.
- Lidah buaya, bermanfaat sebagai anti kuman dan melindungi sistem pencernaan ayam.
- Daun pepaya bermanfaat sebagai anti parasit cacing, menambah nafsu makan, anti malaria dan meningkatkan daya tahan tubuh.
- Kunyit bermanfaat untuk menghilangkan masuk angin pada ayam.
- Jahe dapat memperlancar pencernaan ayam. Dapat mengurangi pembengkakan dan peradangan dan dapat menetralisir suhu ayam.
- Daun jambu berkhasiat sebagai anti diare.
- Daun sirih berkhasiat sebagai anti jamur, anti radang, antibiotik alami, dan obat luka untuk ayam.
- Brotowali berkhasiat untuk menambah nafsu makan ayam, menambah setamina ayam.
- Kencur berkhasiat untuk menghangatkan ayam.
- Tembakau linting dan minyak kelapa, dapat menghilangkan kutu pada ayam dan mampu mengendalikan ulat lalat yang ada di kotoran ayam.
- Temu Ireg berkhasiat sebagai anti parasit cacing dan menambah nafsu makan
- Mengkudi berkhasiat untuk mempercepat pertumbuhan ayam.
- Campuran bawang putih, jahe dan minyak sayur dapat menyembuhkan luka luar ayam.
- Gula kelapa, bermanfaat untuk meningkatkan bobot badan ayam, meminimalisir kematian pada ayam akibat penyakit Gumboro.
- Gula merah, dapat meningkatkan stamina pada ayam, sebagai tambahan nutrisi atau menambah sumber energi pada ayam dan mampu mengatasi dehidrasi pada ayam.
Cara membuat Jamu untuk kesehatan ayam
Bahan-bahan :
- 2 ons kunyit
- 2 ons brotowali
- Daun sirih 10 lembar
- 2 ons Temulawak
- 5 liter air bersih
Cara pembuatan
Terlebih dahulu cuci bersih semua bahan jika bisa menggunakan air yang mengalir, masukkan semua bahan herbal tersebut kedalam sebuah wadah yang digunakan untuk merebus ramuan. Tambahkan 5 liter air bersih. Tunggu hingga mendidih, kurang lebih sekitar 30 menit. Tunggu hingga dingin barulah siap di berikan ke ayam.
Beri jamu ini ke ayam sebanyak 1 kali dalam sehari yakni pada pagi saja. herbal ini hanya dapat bertahan selama 3 hari saja, selebihnya harus di buang dan diganti dengan yang baru.
Bahan-bahan :
- Kunyit
- Jahe
- Temulawak
- Gula merah
- Air
Cara pembuatan :
Parut semua bahan tersebut hingga halus, kemudian rebus dengan menambahkan air secukupnya . Setelah mendidih tambahkan gula merah secukupnya kemudian aduk hingga larut. Setelah tercampur merata. Jamu siap digunakan.
Cara membuat jamu untuk ayam aduan
Bahan-bahan :
- Jahe
- Kencur
- Temulawak
- Kepala Kunyit merupakan bagian panggkal batang kunyit (inggat bukan kunyit yang biasa dimasak yaa)
- Akar alang-alang
- Gula merah
- Telur ayam kampung ata telur bebek
- Madu
- Konsentrat (pur)
- Daun jeruk purut
- Sereh
- Temu kunci
Cara Pembuatan :
Cuci bersih bahan-bahan diatas, kemudian potong kecil-kecil untuk mempermudah dalam penggilingan. Setelah itu ulek-ulek bahan-bahan tersebut hingga halus. Untuk mempermudah dalam penghalusan anda dapat membelender semua bahan tersebut. setelah semua bahan tercampur merata silakan beri ke ayam kesayangan Anda.
Sekian pembahasan kami mengenai Cara mengobati ayam ngorok dan Pilek. Semoga bermanfaat…