Tata Cara Menanam Kentang Agar Hasil Melimpah

dewitani.net – Cara Menanam Kentang – Kentang atau kumeli merupakan tanaman sayuran yang sangat penting bagi petani terutama bagi petani yang tinggal di dataran tinggi atau daerah pegunungan. Selain memiliki nilai jual lebih tinggi dibandingkan dengan sayuran lain, hasil panen kentang juga lebih awet dibandingkan tanaman lainnya.

Kentang sangat digemari oleh hampir semua kalangan, kentang memiliki rasa yang enak serta memiliki banyak kandungan vitamin B, vitamin C dan sedikit vitamin A. Di Indonesia kentang masih merupakan tanaman sayuran yang tergolong mewah, akan tetapi, di beberapa negara maju kentang dijadikan makanan pokok.

Pada saat ini. Petani yang membudidayakan kentang sudah tersebar luas di berbagai daerah di Indonesia, terutama di daerah pegunungan, Seperti, NAD (Bener Meriah dan Aceh Tengah), Sumatera Utara (Karo dan Simalungun), Sumatera Barat (Agam dan Solok), Jambi (Kerinci dan Merangin), Sumatera Selatan (Kota Pagar Alam), Bengkulu (Rejang Lebong, Jawa Barat (Bandung, Majalengka, Garut, dan Kuningan), Jawa Tengah (Wonosobo, Banjarnegara, dan Brebes), Jawa Timur (Malang, Batu, Magetan, Probolinggo, dan Pasuruan), Bali (Tabanan), Nusa Tenggara Barat (Lombok Timur), Sulawesi Tenggara (Minahasa).

Jenis-Jenis Kentang

Kentang dapat digolongkan menurut warna umbinya, yakni kentang putih, kentang kuning, kentang merah, dan Kentang Hitam. Kentang putih berkulit dan berdaging putih, Adapun varietas yang termasuk kentang putih ialah donata, sebago dan radosa.

Ada beberapa jenis varietas yang termasuk ke dalam kentang kuning, yakni partones, egenheimer, rapan 106, dan thung 151 C. Sedangkan untuk kentang merah, memiliki ciri-ciri kulitnya berwarna merah, akan tetapi dagingnya berwarna kuning. Varietas yang termasuk kentang merah ialah desiree, red pontac dan arka.

Kentang Hitam atau kentang jawa memiliki ciri-ciri, umbinya berukuran kecil, berbentuk bulat panjang, dan memiliki citarasa enak, tetapi sedikit getik, ketika masih muda umbi kentang hitam berwarna putih dan akan menjadi hitam ketika sudah tua.

Dari ke-empat jenis kentang diatas, kentang kuninglah yang paling banyak di jual di pasaran, karena rasanya gurih, enak dan tidak berair. Sedangkan untuk kentang putih, kentang hitam dan kentang merah kurang diminati karena memiliki tekstur agak lembek dan sedikit berair.

Syarat Tumbuh Tanaman Kentang

Waktu tanam kentang terbaik ialah pada  akhir musim hujan. Mesipun demikian, kentang dapat pula ditanam pada awal musim hujan asalkan tanaman telah berumur dua bulan atau telah berumbi besar ketika hujan lebat datang.

Idealnya tanaman kentang ditanam di wilayah yang memiliki ketinggian diantara 1.000 – 2.000 dpl dengan temperatur suhu udara sekitar 20 Celcius. Oleh sebab itu kebanyakan tanaman ini ditanam di daerah dataran tinggi (Pegunungan).

Selain itu faktor ekologi berupa tanah dan iklim yang sesuai untuk penanaman kentang juga perlu diperhatikan supaya Kita tidak mengalami kerugian akibat tidak cocoknya lingkungan dengan syarat tumbuh yang dikehendaki.

Kondisi Tanah

Kentang dapat hidup dengan baik apabila ditaman di tanah yang subur, gembur, mengandung  Ph 5,0 – 6,5, dan memiliki drainase yang baik.

Kondisi Iklim

Berdasarkan kebutuhan akan kondisi iklim, kentang termasuk tanaman sub-tropis,. Seperti Indonesia. Kentang diusahakan di dataran tinggi dengan iklim yang identik dengan kondisi subtropis, yakni di ketinggian minimal 500 m di atas permukaan laut. Sedangkan idealnya kentang ditanam di ketinggian 1.000 – 2.000 dpl.

Tanaman kentang ini menghendaki suhu harian optimum 16 – 20 celcisu, untuk tumbuh dan berproduksi dengan baik. Suhu yang terlalu rendah dapat menurunkan produksi, bahkan dapat membunuh tananam. Selain itu, pembentukan umbi pada kentang sangat dipengaruhi oleh suhu malam hari karena jumlah umbi akan menurun seiring dengan meningkatnya suhu.

Cara Menanam Kentang

Selain harus memenuhi syarat tumbuh, teknik menanam yang baik juga sangat menentukan kualitas dan kuantitas produk yang dihasilkan dari pertanaman kentang. Beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam teknik menanam kentang adalah menyiapkan benih/bibit yang berkualitas, mempersiapkan lahan, Penanaman, Pemupukan, Pemeliharaan atau perawatan tanaman, penanggulangan hama penyakit, dan Pemanenan.

  1. Memilih benih/bibit yang berkualitas

Kentang dapat dikembangbiakan dengan umbi yang diambil dari tanaman kentang yang sehat dan bebas dari hama penyakit. Biasanya umbi yang digunakan merupakan umbi yang telah disimpan dalam gudang selama 2- 4 bulan yang sudah bertunas.

  1. Mempersiapkan Lahan

Sebelum bibit di tanam, siapkan lahan dengan cara mencangkul atau membajak sedalam 30 – 40 cm kemudian diratakan. Setelah tanah rata, dibuat alur lurus dengan jarak antar alur 70 cm. Setiap alur dipasang ajir sebagai tempat tanaman umbi dengan jarak antar ajri 30 cm. Setiap ajir diletakkan pupuk kandang sebanyak 0,5 – 0,7 kg per lubangnya. Usahakan memberi pupuk kandang sebelum bibit kentang ditanam.

Untuk mempermudah dalam pemeliharaan tanaman, buatlah bedengan dengan lebar 100 – 120 cm, dengan tinggi minimal 30 cm dan panjangnya disesuaikan dengan kondisi lahan atau kebutuhan. Pada areal lahan yang miring, bedengan hendaknya dibaut melintang terhadap arah kemiringan agar laju air hujan dapat tertahan sehingga mengurangi run off, serta memperkecil resiko erosi dan kehilangan pupuk akibat terbawa air hujan.

  1. Penanaman

Umbi yang digunakan sebagai bibit hendaknya sudah bertunas sepanjang 1-2 cm. Umbi bibit kentang yang akan ditanam diletakkan di lubang tanaman yang sudah diberi pupuk kandang. Untuk penanaman seluas satu hektar lahan diperlukan 1.200 – 1.500 kg bibit kentang yang berat antara 30-40 gram setiap umbinya.

Setelah umbi diletakkan, berikan pupuk buatan di kanan dan kiri umbi bibit tersebut. pupuk buatan tersebut berupa campuran urea dan TSP dengan perbandingan 1 : 1 sebanyak 12 gram. Untuk lahan seluas satu hektar membutuhkan 300 kg urea dan 300 kg TSP. Setelah diberi pupuk buatan, setiap barisan umbi ditutup dengan tanah di kanan kiri barisan.

Pemeliharaan / Perawatan Tanaman

Bibit  kentang akan mulai tumbuh ketika sudah memasuki umur 10 hari sesudah masa tanam. Saat tanaman berumur 1 bulan, tanaman di bersihkan dari gulma-gulma penggangu sembri meninggikan bedengan, meninggikan bedengan ini sangat penting untuk mencegah umbi kentang terkena pancaran sinar matahari dan supaya terhindar dari serangan ulat.

Selain itu, Ketersediaan air juga perlu dijaga jangan sampai berlebih karena jika berlebih akan membuat kelembapan tanah menjadi tinggi hal ini dapat menyebabkan pertumbuhan umbi tidak normal dan bentuknya akan bercabang-cabang.

Penanganan Hama dan Penyakit

Keberadaan hama dan penyakit seringkali menjadi ancaman yang sangat serius bagi pertanaman kentang , untuk mengantisipasi hal-hal tersebut, perlu diketahui jenis-jenis hama dan penyakit yang sering menyerang dan menyebabkan kerugian bagi petani kentang.

Hama

  1. Ulat Penggulung daun

Ulat jenis ini sering merusak daun-daun kentang dan tunas umbi terutama pada musim kemarau. Adapun penanganannya dengan cara penyemprotan dengan Supracide 0,3 – 0,3 %.

  1. Ulat Tanah

Jenis ulat ini merusak tanaman dengan memotong batang yang masih muda. Pemberatasannya dilakukan secara manual yakni dibunuh langsung dengan menggunakan tangan. Ulat ini biasanya berada di sekitar batang dalam tanah dan akan keluar dari persembunyiannya ketika sore hari sekitar pukul 15-00 hingga 18.00.

  1. Orong-orong

Hama orong-orong merusak tanaman dengan cara melubangi umbi-umbi kentang sehingga akan menurunkan nilai mutunya. Pencegahannya dapat dilakukan dengan cara mencampurkan tepung sevin 85 S dengan pupuk kandang yang akan digunakan untuk memupuk.

  1. Oteng-oteng atau hama pelentung

Hama ini biasanya akan merusak daun dan untuk pemberantasannya dengan menyemprotkan Peptisida.

  1. Nematoda (Meloidogyne sp)

Serangan hama ini akan menyebabkan terbentuknya kutil pda umbi. Serangan hama ini sering terjadi pada tanah dengan pH rendah, Adapun pencegahan alami yang dapat dilakukan adalah dengan cara menanam kanikir di sekitar tanaman kentang, untuk pemberatasannya dengan penyemprotan nematisida, misalnya Furadan 3G. Nematisida diberikan bersamaan pupuk kandang.

Penyakit

Jenis penyebab penyakit yang harus diperhatikan di antaranya sebagai berikut :

  1. Cendawan

Cendawan terbagai menjadi tiga macam yakni cendawan Phytophthora infestnas (yang menyebabkan busuk daun), Cendawan Alternaria soloni ( dapat menimbulkan penyakit cacar), dan cendawan streptomyces scabies (dapat menyebabkan burik scab).

Dari ketiga cendawan diatas cendawan streptomyces scabies yang paling berbahaya karena dapat menyebabkan kulit umbi kentang menjadi kadas, burik, dan bagian dalamn daging menjadi gabus. Kentang yang sudah terserang penyakit ini tidak akan laku untuk dijual.

Untuk cendawan streptomyces scabies pencegahannya alami Anda hanya perlu mengatur kadar Ph areal tanam, Cendawan tidak dapat hidup pada Ph tanah kurang dari 5,4 dan lebih dari 7.0.

Untuk cendawan Phytophthora infestnas dan Cendawan Alternaria soloni Anda hanya perlu melakukan penyemprotan dengan Antracol atau Dithane M-45.

  1. Bakteri

Bakteri yang sering menyerang tanaman kentang adalah Erwinia Carotovora L.R Holland. Bakteri ini dapat menyebabkan busuk dan lunak pada umbi kentang. Bakteri ini dapat menyerang tanaman, baik itu ketika di kebun ataupun ketika di simpan di dalam gudang. Ciri khusus tanaman yang terkenan bakteri ini adalah umbinya akan busuk berair.

Selain itu, Ada juga bakteri yang menyebabkan kelayuan pada keseluruhan tananam yakni bakteri Pseudomonas Solanacearum Smith.  Apabila dipotong dan dipencet akan keluar cairan berwarna susu dan berbau busuk. Apabila potongan tersebut dimasukan ke dalam air bening maka iar akan menjadi keruh. Hingga kini penyakit layu belum dapat diberantas.

  1. Virus
  √ Inilah 6 Tips Agar Tanaman Padi Tidak Mudah Roboh

Selain cendawan dan bakteri, setidaknya ada 10 jenis virus yang pada umumnya menyerang tanaman kentang diantaranya ialah virus Potato Virus Leafroll (PLVR), Potato Virus-X (PVX) dan Potato Virus –Y (PVY). Virus-virus ini pada saat ini masih belum bisa diberantas. Untuk tanaman yang terserang virus PLVR daunya akan menggulung dan hasil umbinya akan kurang maksimal, terutama jika terserang pada umur kurang dar 1 bulan. Jika tanaman menghasilkan umbi, umbinya sangat kecil.

untuk pencegahannya hanya dapat dilakukan dengan cara menggunakan bibit umbi yang bebas dari virus dan memberantas kutu-kutu daun. Kutu-kutu daun tersebut merupakan hewan vektor virus PVLR sehingga perlu untuk di berantas.

Proses Pemanenan

Tanaman kentang baru dapat dipanen setelah berumu 3-4 bulan. Setelah daun dan cabang (pucuk) menguning seiring dengan matangnya umbi. Untuk pemanenan yang lebih awal, cabang-cabang direbahkan atau dipotong/dipangkas beberapa hari sebelum pencabutan. Pemangkasan ini bertujuan untuk meransang pembentukn kulit pada umbi-umbi muda.

Sedangkan umbi kentang yang akan dijadikan bibit, dipanen setelah berumur 60 hari -90 hari. Usahakan dalam pencabutan atau penggalian dilakukan dengan hati-hati untuk mengindari adanya luka atau memar pada umbi. Luka atau memar pada umbi kentang dapat memunculkan bintik-bintik hitam yang menjadi cikal bakal cendawan/bakteri. Tanaman kentang yang mendapatkan perawatan baik biasanya dapat mengahsilakn 15 -30 ton perhektarnya.

Sekian dan terima kasih semoga artikel ini yang berjudul “Tata Cara Menanam Kentang Agar Hasil Melimpah ” dapat bermanfaat bagi para pembaca semua.

Leave a Comment