Analisis Usaha Ternak Burung Parkit

dewitani.net – Analisis Usaha Ternak Burung Parkit – Usaha penangkaran burung masih terbuka lebar untuk ditingkatkan di Indonesia. Ini berkaitan keperluan akan burung ini yang tetap bertambah dan masih exist di pasaraan.

Burung yang mempunyai warna yang cantik ini relatif gampang diternakkan dibandingkan burung yang lain, seumpama lovebird, kenari atau murai batu. Fans burung ini tak pernah kering baik itu cuman untuk percantik rumah atau untuk ditangkarkan kembali lagi.

Burung Parkit (Melopsittacus undulates) mempunyai keunikan corak bulu yang bergelombang dan badan memiliki ukuran 18 cm. Bulu tubuh parkit mempunyai warna landasan hijau tua, di bagian ekor warna gelap kebiruan, di bagian kepala warna kuning jelas dan di bagian sayap warna kekuningan dengan sapuan warna hitam berupa gelombang.

Keelokan warna dan sura pada burung parkit jadi daya magnet khusus penggemar burung untuk memiara burung ini. Hingga potensial dari pemasaran dan penangkaran burung ini jadi tinggi.

Jumlahnya keinginan akan burung parkit ini mengakibatkan modal yang perlu diselenggarakan untuk penangkaran burung parkit ini lumayan besar.

Besarnya modal sesuai dengan besarnya risiko yang kemungkinan ditemui, hingga diperlukan rencana yang masak dan pengetahuan dalam usaha penangkaran burung parkit.

Berikut Ini Analisis Usaha Ternak Burung Parkit

Beberapa asumsi :

  1. Indukan yang dipelihara terdiri dari 50 pasang induk jantan/betina
  2. Tenaga    kerja     juga    di    abaikan    karena    sifat    usaha    ini    adalah sampingan/tambahan bukan usaha pokok.
  3. Indukan yang dipelihara mulai dari anakan sehingga masa tunggu sampai menghasilkan anak kurang lebih 5 bulan.
  4. Perhitungan dihitung selama 3 tahun.
  5. Kematian ternak dan Penyusutan kandang juga diabaikan.

Biaya/modal usaha:

  1. Harga anakan perpasang (harga pasar) Rp 60.000/pasang, sehingga diperlukan modal untuk induk yaitu : Rp 60.000 x 50 ekor = Rp 3.000.000
  2. Biaya pakan Rp 50/psg/hari sehingga Rp 200 x 50 ekor x 365 hari = Rp 3.650.000
  3. Vitamin dan obat-obatan Rp 1000/ekor sehingga total untuk semua Rp 1000 x 60 ekor = Rp 60.000
  4. Biaya pembuatan kandang Rp. 2.000.000
  5. Total modal usaha Rp 8.710.000

Pendapatan usaha :

  1. Harga parkit Rp 50,000/pasang (di jual ke pengepul) dan jumlah produksi anakan parkit(tahun pertama 4 kali masa produksi satu pasang menghasilkan anak rata-rata 2 pasang : 2 x 4 : 8 pasang) Berarti 50 pasang dapat menghasilkan anakan (pada tahun pertama) 8 x 50 = 400 pasang. harga sepasang Rp. 50.000 berati Rp. 50.000 x 400 = 20.000.000
  2. kita dapat menghasilkan anakan lagi selama 2 tahun dengan keuntungan yang berlipat (dirata-rata pertahun sepasang parkit sekali produksi

Dihasilkan 2 psg anakan dengan masa produksi 5 kali jadi 2 x 5 x 50 x 50.000 = Rp. 25.000.000 dikalikan 2 tahun = Rp. 50.000.000

  • Penjualan induk afkir sepasang Rp. 40.000 jadi 50 x 40.000 = Rp. 2.000.000
  • Pakan selama 2 tahun (satu tahun Rp. 3.650.000) 2 x 3.650.00 = Rp 7.300.000
  • Vitamin dan obat-obatan (satu tahun 60.000) 2 x 60.000 = Rp. 120.000
  • Total pendapatan usaha Rp. 72.000.000 Laba Usaha :

Total pendapatan tahun pertama Rp. 20.000.000 – Rp. 8.710.000 = 11.290.000 Total pendapatan tahun ke 2 dan ke 3, Rp. 50.000.000 – (7.300.000 +120.000) = Rp.42.580.0000.

Total pendapatan yang di hasilkan satu periode = (pendapatan tahun pertama + pendapatan tahun ke 2 dan ke 3 + Penjualan induk afkir)

= Rp. 11.290.000 + Rp. 42.580.000 + Rp. 2.000.000 = Rp. 55.870.000

Analisa Kelayakan Usaha

Return Cost Ratio (R/C)

Total penerimaan               Rp 72.000.000

R/C = ———————– = ——————— = 4,46

Total biaya Rp 16.130.000 Dengan nilai R/C 4,46 berarti usaha ini dinilai layak untuk diusahakan. Setiap penambahan biaya Rp 1,- akan memperoleh penerimaan Rp 4,46,- Pendapatan akan masih bisa bertambah apabila anakan parkit yang dihasilkan 1 pasang parkit bisa maksimal mengingat parkit dapat bertelur hingga 8 butir telur setiap periode.

Jadi, jika diasumsikan jumlah pasangan induk 50 pasang dengan modal usaha Rp 8.710.000 dan didapatkan untuk satu kali siklus produksi (tiga tahun) pendapatan sebesar Rp. 55.870.000. dilihat dari hasil yang didapatkan penangkaran burung parkit ini sangat menjanjikan.

  Cara Merawat Ikan Hias Akara ( Blue Acara)

Leave a Comment